Kanker paru-paru adalah penyebab utama kematian kanker di kalangan AI/AN, dengan insiden yang lebih tinggi dibanding ras lain di AS. Penelitian ini mengeksplorasi hambatan dan faktor yang memengaruhi perawatan preventif di perkotaan, menemukan kurangnya akses dan kesadaran sebagai masalah utama. Intervensi yang sensitif terhadap budaya sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan akses layanan.
Kanker paru-paru merupakan penyebab utama kematian terkait kanker di antara individu Penduduk Asli Amerika (AI) dan Alaska Natives (AN), dengan insiden yang masih tinggi dibandingkan dengan kelompok ras dan etnis lain di AS. Meskipun insiden kanker paru-paru menurun secara keseluruhan di populasi AS, penurunan tersebut lebih lambat di komunitas AI/AN. Tantangan dalam akses ke perawatan preventif seperti skrining kanker paru-paru (LCS) dan program penghentian merokok sangat meluas, terutama di kawasan perkotaan. Studi terbaru oleh Dr. Matthew Triplette dan timnya mengidentifikasi hambatan dan faktor yang memengaruhi partisipasi dalam perawatan preventif kanker paru-paru di kalangan populasi yang berisiko ini di Seattle. Penelitian ini penting, mengingat tantangan unik yang dihadapi oleh AI/AN, termasuk access ke layanan kesehatan yang sesuai budaya dan pengalaman diskriminasi. Metode campuran digunakan, dengan survei dan diskusi untuk menggali pengalaman peserta yang berusia 40 tahun ke atas dan memiliki riwayat merokok. Hasil menunjukkan kurangnya kesadaran tentang LCS dan masalah aksesibilitas seperti transportasi serta biaya sebagai hambatan utama. Peserta menunjukkan ketertarikan pada intervensi kesehatan yang disesuaikan dengan budaya mereka, dan menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengatasi tantangan ini. Penelitian menunjukkan perlunya program pencegahan kanker paru-paru yang sensitif terhadap budaya untuk komunitas AI/AN, yang menanggapi hambatan logistik dan kepercayaan medis serta kompleksitas emosional penggunaan tembakau.
Laporan ini menjelaskan tentang kanker paru-paru yang menjadi penyebab kematian terbesar bagi Penduduk Asli Amerika dan Alaska Natives, dengan insiden yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lain. Masyarakat AI/AN memiliki tingkat merokok tertinggi, yang merupakan faktor risiko signifikan bagi kanker paru. Tantangan akses ke layanan kesehatan dan keberadaan diskriminasi memperburuk upaya menciptakan program preventif yang efektif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat ini. Penelitian ini penting untuk memahami dan mengatasi hambatan yang dihadapi ketika menciptakan intervensi kesehatan yang lebih efektif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan skrining kanker paru-paru di kalangan AI/AN, perlu adanya program perawatan yang sensitif terhadap budaya. Intervensi harus mencakup pengurangan hambatan akses, membangun kepercayaan dengan komunitas, dan mempertimbangkan aspek budaya serta emosional penggunaan tembakau. Dukungan komunitas dan program yang melibatkan tradisi AI/AN bisa memperbaiki keterlibatan dengan layanan kesehatan yang ditawarkan.
Sumber Asli: www.fredhutch.org