Vaksin mRNA yang dipersonalisasi untuk kanker pankreas menunjukkan respons kekebalan yang baik pada setengah peserta dalam studi kecil, menunjukkan potensi baru dalam pengobatan kanker. Hasil ini dapat memastikan pengembangan lebih lanjut dalam uji klinis yang lebih besar.
Vaksin mRNA yang dipersonalisasi untuk melawan kanker pankreas menunjukkan respons kekebalan tumor yang kuat pada setengah peserta dalam studi kecil. Vaksin ini segera diuji dalam uji klinis yang lebih besar dan dapat memiliki potensi untuk mengobati jenis kanker mematikan lainnya. Kanker pankreas, khususnya adenokarsinoma duktal pankreas (PDAC), merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya sekitar 12%. Walaupun terapi imun telah merevolusi pengobatan kanker lainnya, mereka belum efektif untuk PDAC. Peneliti dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center yang dipimpin oleh Dr. Vinod Balachandran mengembangkan pendekatan vaksin mRNA yang dipersonalisasi untuk merespons neoantigen spesifik pada sel kanker pasien. Hasil dari uji klinis kecil, yang dipublikasikan pada 10 Mei 2023 di jurnal Nature, menunjukkan bahwa vaksin ini dapat memicu respons T sel yang kuat yang mengenali kanker pankreas spesifik pasien. Dari 19 peserta, 18 orang berhasil mendapatkan vaksin yang dirancang khusus berdasarkan analisis gen dari sampel tumor mereka. Mereka menerima kombinasi imunoterapi dan vaksinisasi selama beberapa bulan, dengan beberapa pasien menunjukkan T sel yang cukup kuat untuk mengenali neoantigen. Hasilnya menjanjikan, karena T sel tersebut tampaknya memainkan peran penting dalam menahan kemunculan kembali kanker. “Sangat menggembirakan melihat vaksin yang dipersonalisasi dapat menggerakkan sistem kekebalan untuk melawan kanker pankreas yang sangat membutuhkan pengobatan lebih baik,” kata Balachandran. Peneliti berencana untuk meluncurkan uji klinis yang lebih besar untuk memahami mengapa sebagian peserta tidak menunjukkan respons yang kuat dalam penerimaan vaksin.
Kanker pankreas adalah penyakit yang menantang untuk diobati dan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Terapi imun telah berhasil pada beberapa jenis kanker, namun belum ada strategi efektif untuk PDAC. Vaksin mRNA yang dipersonalisasi dapat menjadi terobosan, memungkinkan pengobatan yang lebih baik dengan memanfaatkan respons kekebalan terhadap neoantigen spesifik pasien. Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Balachandran ini menunjukkan langkah awal ke arah metode pengobatan kanker yang lebih inovatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin mRNA yang dipersonalisasi bisa menjadi terapi yang menjanjikan untuk pasien kanker pankreas, memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker mematikan ini. Meskipun hasil awal menjanjikan, studi lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan respons imun dan memastikan efektivitasnya. Uji klinis yang lebih besar akan membantu menilai potensi vaksin ini dalam mengobati kanker lainnya juga.
Sumber Asli: www.nih.gov