Alveolar soft part sarcoma (ASPS) adalah kanker langka pada anak-anak yang merespons dengan baik terhadap imunoterapi meski tidak ada respon yang dapat diprediksi. Penelitian oleh Dr. Matthew Hemming mengungkap regulasi cyclin D1 oleh protein penggabungan dan potensi Palbociclib dalam menghambatnya, membuka jalan bagi percobaan klinis baru untuk pengobatan ASPS.
Efektivitas beberapa pengobatan kanker sering kali tidak dapat dijelaskan, menempatkan tantangan dalam memahami mekanisme molekuler di balik keberhasilannya. Alveolar soft part sarcoma (ASPS) adalah kanker langka yang berasal dari jaringan lunak pada torso atau ekstremitas yang terutama menyerang anak-anak dan dewasa muda. ASPS muncul dari peristiwa penggabungan antara ASPSCR1 dan TFE3, yang menyebabkan pembentukan tumor.
Meskipun tahan terhadap kemoterapi standar, ASPS merespons dengan baik terhadap inhibitor titik cek, suatu bentuk imunoterapi. Menariknya, ASPS tidak menunjukkan indikator biasa yang memprediksi respons positif terhadap imunoterapi. Meski pengobatan ini dapat menunda kemajuan selama sekitar dua tahun, penyakit ini akhirnya tetap berkembang dan berujung pada konsekuensi fatal.
Menyadari kebutuhan mendalam untuk memahami kompleksitas molekuler ASPS, Dr. Matthew Hemming dan timnya mulai melakukan penelitian. Mengetahui bahwa protein penggabungan ASPCR1::TFE3 berfungsi sebagai faktor transkripsi, mereka menggunakan teknologi omics untuk mengeksplorasi lanskap epigenetik ASPS. Temuan terbaru mereka mengungkap wawasan penting untuk memahami kompleksitas molekuler ASPS.
“Kami dapat memanfaatkan alat omics untuk menentukan lokasi genom yang ditargetkan oleh protein penggabungan, mengamati perubahan akurat dalam transkripsi dan kromatin setelah dekomposisi,” jelas Dr. Hemming. Tim ini mengidentifikasi gen cyclin D1, yang sangat diekspresikan dan diatur oleh ASPCR1::TFE3, berperan penting dalam perkembangan siklus sel.
Peneliti menemukan bahwa Palbociclib, inhibitor onkologi FDA untuk kanker payudara, secara efektif menghambat protein penggabungan ASPCR1::TFE3. Penelitian ini menjadikan Palbociclib sebagai keadaan awal untuk percobaan klinis, menunjukkan efektivitas pada model prekliinis, jalur sel ASPS, dan xenograft yang dihasilkan dari pasien. “Kami telah mengidentifikasi proses dasar yang dikendalikan oleh protein penggabungan, berhasil menunjukkan kerentanan terhadap inhibitor Palbociclib,” kata Dr. Hemming.
Penelitian ini merepresentasikan kemajuan signifikan dalam pencarian pengobatan efektif untuk ASPS. Memahami mekanisme ASPS dan mencari intervensi terapeutik memberi harapan untuk hasil pasien yang lebih baik. Penelitian Dr. Hemming menemukan kerentanan intrinsik sel, memungkinkan penargetan tumor secara langsung, menampilkan potensi terapi baru yang mendesak.
Alveolar soft part sarcoma (ASPS) adalah penyakit langka yang muncul dari jaringan lunak, sering ditemukan pada anak-anak dan orang muda. Ciri khasnya adalah peristiwa penggabungan gen yang menghasilkan protein pengatur yang mendorong pertumbuhan tumor. ASPS dikenal sulit diobati dengan kemoterapi tradisional, namun menunjukkan respons baik terhadap imunoterapi, meskipun tantangannya adalah memprediksi respons tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Matthew Hemming memberikan pandangan baru mengenai kompleksitas molekuler ASPS, serta mengidentifikasi potensi pengobatan dengan Palbociclib. Dengan menghambat siklus sel yang dipicu oleh protein penggabungan, penelitian ini membuka jalan bagi percobaan klinis baru yang dapat meningkatkan hasil bagi pasien ASPS. Kerentanan baru ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: www.umassmed.edu