NIH Luncurkan Jaringan Penelitian Penyaringan Kanker

NIH meluncurkan jaringan Cancer Screening Research Network untuk mengevaluasi teknologi penyaringan kanker baru. Jaringan ini bertujuan mendeteksi kanker lebih awal melalui teknologi seperti tes multi-kanker, dan melibatkan populasi yang beragam. Uji coba tahapan awal akan dimulai pada tahun 2024 dengan melibatkan hingga 24,000 peserta.

National Institutes of Health (NIH) meluncurkan jaringan percobaan klinis, Cancer Screening Research Network (CSRN), untuk mengevaluasi teknologi penyaringan kanker baru. Jaringan ini mendukung proyek Cancer Moonshotâ„  oleh pemerintahan Biden-Harris yang fokus pada deteksi kanker lebih awal. Delapan kelompok telah menerima dana dari National Cancer Institute (NCI) untuk memulai kegiatan jaringan ini.

“Banyak jenis kanker yang belum dapat terdeteksi dengan baik sampai terlambat, sehingga sulit untuk diobati,” kata Dr. W. Kimryn Rathmell, direktur NCI. “Teknologi baru seperti tes deteksi multi-kanker berpotensi mengubah penyaringan kanker dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Kita perlu memastikan teknologi ini berfungsi dengan baik dan dapat dimanfaatkan oleh semua orang.”

Studi diperlukan untuk mengevaluasi manfaat dan risiko teknologi penyaringan kanker yang baru dan menentukan cara terbaik untuk mengintegrasikannya ke dalam perawatan standar. Pada tahun 2024, jaringan ini akan meluncurkan pilot study bernama Vanguard Study pada Multi-Cancer Detection (MCD) untuk menilai kelayakan penggunaan tes deteksi multi-kanker.

Menghadapi studi ini, hingga 24,000 peserta akan diikutsertakan untuk mendukung rancangan uji coba yang lebih besar. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi apakah penggunaan tes MCD lebih memberikan manfaat dibandingkan risiko serta menurunkan tingkat kematian dengan mendeteksi kanker lebih awal.

“Kami ingin secara sistematis mengevaluasi teknologi penyaringan kanker untuk memahami cara terbaik menggunakannya dan menyelamatkan nyawa,” tambah Dr. Lori M. Minasian dari NCI. Jaringan ini bertujuan untuk menjangkau populasi yang beragam dan kelompok yang kurang terwakili dalam percobaan klinis.

Sumber daya awal akan digunakan untuk koordinasi studi, komunikasi, pengelolaan statistik, dan perekrutan peserta. Fred Hutchinson Cancer Center di Seattle akan menjadi pusat koordinasi dan pengelolaan data jaringan ini. Tujuh lokasi tambahan akan bertanggung jawab untuk merekrut peserta di area mereka.

Lokasi-lokasi tersebut mencakup universitas dan pusat kesehatan di beberapa negara bagian antara lain Detroit, California Utara dan Selatan, Oklahoma, Aurora, Chapel Hill, Richmond, dan St. Louis. Departemen Pertahanan dan Departemen Urusan Veteran juga berpartisipasi sebagai lokasi berdasarkan pendanaan mereka masing-masing.

Jaringan penelitian penyaringan kanker ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dalam mendeteksi kanker lebih awal. Banyak kanker sulit didiagnosis sebelum tahap akhir, sehingga memperumit pengobatan. Dengan menggunakan teknologi baru, seperti tes darah untuk multi-kanker, diharapkan dapat meningkatkan kemungkinan mendeteksi kanker lebih awal dan meningkatkan peluang penyembuhan. Jaringan ini juga berkomitmen mengikutsertakan berbagai populasi untuk memastikan hasil yang inklusif dan representatif.

Peluncuran Cancer Screening Research Network oleh NIH merupakan langkah penting untuk mengevaluasi teknologi penyaringan kanker yang baru. Dengan fokus pada deteksi dini dan keterlibatan populasi yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan efektivitas dalam menangani kanker. Studi ini juga akan memberikan data berharga untuk pengembangan pedoman penyaringan kanker yang berbasis bukti.

Sumber Asli: www.cancer.gov

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *