Panduan Mengenai Tes Genetik untuk Kanker dan Kapan Memintanya

Hanya sebagian kecil pasien kanker yang menjalani tes genetik seperti germline testing. Tes ini penting untuk deteksi dan pencegahan kanker. Mereka dengan riwayat keluarga kanker harus dipertimbangkan untuk pengujian. Pedoman yang berkembang menunjukkan kemungkinan pengujian lebih luas. Namun, akses dan persetujuan asuransi merupakan isu utama.

Sebagian besar pasien kanker memiliki mutasi genetik yang meningkatkan risiko kanker, namun hanya sedikit yang menjalani tes genetik yang dapat menyelamatkan nyawa. Allison Kurian, seorang profesor di Stanford, menekankan pentingnya pembicaraan antara pasien dan dokter mengenai tes genetik. Hanya 6,8% dari lebih dari 1,4 juta pasien kanker dari penelitian antara 2013 dan 2019 yang menjalani tes germline, yang merupakan tes untuk mencari perubahan gen yang diturunkan.

Penting untuk melakukan tes pada anggota keluarga yang memiliki kanker terlebih dahulu, untuk menemukan mutasi gen yang dapat diwariskan. Jika ditemukan mutasi, kerabat dapat menjalani tes lanjutan. Misalnya, pemilik gen BRCA berisiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker dan mungkin disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan lebih lanjut.

Orang dengan riwayat keluarga kanker yang kuat didorong untuk mencari tes, meskipun anggota keluarga lain sudah dites. Mereka yang terkait erat dalam keluarga cenderung berbagi risiko genetik. Pedoman medis saat ini umumnya mencakup mereka yang memiliki riwayat kanker atau keluarga dengan kanker di usia muda.

Beberapa tanda bahaya untuk mempertimbangkan pengujian termasuk diagnosis kanker pada usia muda atau beberapa kanker dalam satu individu. Jika ada kanker dalam keluarga, orang harus mencari saran dari dokter dan mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat genetik.

Mengetahui apakah seseorang memiliki mutasi genetik dapat mempengaruhi rekomendasi skrining kanker dan strategi pencegahan. Penemuan hasil tes genetik dapat mengubah pertimbangan pengobatan dan deteksi kanker. Misalnya, merekomendasikan tindakan pencegahan bagi pasien yang teridentifikasi dengan risiko tinggi.

Tes genetik biasanya dilakukan menggunakan sampel air liur, swab pipi, atau darah. Penasehat genetik atau onkologis yang bersertifikat biasanya yang memesan tes tersebut. Jika dokter tidak menyarankan tes, pasien harus merasa diberdayakan untuk menanyakan kemungkinan tersebut.

Asuransi biasanya mencakup tes genetik sesuai pedoman, namun bisa ada variasi. Masalah bisa muncul bagi mereka yang tidak memenuhi kriteria saat ini untuk pengujian. Ini mungkin menciptakan kesenjangan antara siapa yang seharusnya diuji dan siapa yang ditanggung oleh asuransi.

Tes genetik untuk kanker menjadi bagian penting dari pengobatan dan pencegahan kanker karena dapat menentukan risiko individu terhadap penyakit ini. Meskipun banyak pasien yang mungkin menghadapi risiko tinggi karena faktor genetik, masih ada kesenjangan dalam pelaksanaan tes ini, terutama terkait akses dan kurangnya rekomendasi dari dokter. Edukasi mengenai tes ini dan pentingnya pengujian lebih luas dapat membantu mendeteksi kanker lebih awal atau mencegahnya.

Tes genetik sangat penting untuk pengobatan kanker dan dapat memberikan wawasan berharga tentang risiko kanker genetik. Meskipun ada kendala dalam akses danimplementasi, terutama bagi mereka tanpa riwayat kanker yang jelas, lebih banyak orang dapat mendapat manfaat dari pengujian. Diskusi dengan dokter dan keluarga dapat menjadi langkah awal untuk mengetahui kebutuhan akan pengujian genetik.

Sumber Asli: www.washingtonpost.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *