Peran Inflammasome Dalam Mencegah Kanker Dengan Mengatur Sel Punca

Penelitian oleh Weill Cornell Medicine menemukan bahwa inflammasome berfungsi mencegah sel punca darah menjadi ganas dengan mengatur reseptor permukaan dan aktivitas gen kanker. Penemuan ini dapat memberikan jalan untuk terapi yang menargetkan tahap awal kanker.

Bagian immune yang disebut inflammasome dapat mencegah sel punca darah menjadi ganas dengan menghilangkan reseptor tertentu di permukaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Weill Cornell Medicine menunjukkan bahwa inflammasome berperan dalam mencegah terjadinya kanker pada tahap awal. Meskipun inflammasome biasa terkait dengan inflamasi pada stadium lanjut kanker, penemuan ini menunjukkan fungsinya yang menguntungkan pada tahap awal penyakit.

Kanker biasanya terdeteksi pada stadium lanjut, ketika tumor sudah terbentuk, sehingga informasi tentang awal mula penyakit ini sangat terbatas. Peneliti mempelajari model tikus B-cell lymphoma yang memberikan kesempatan untuk mengamati perkembangan awal kanker. Penelitian ini menyoroti peran sistem imun bawaan dalam menjaga keseimbangan sel punca dan pencegahan kanker.

Penelitian ini menunjukkan adanya potensi terapi baru yang dapat mencegah kanker sejak dini dengan memanfaatkan inflammasome. Ini memperkuat gagasan bahwa inflammasome memiliki dualitas fungsi, sekaligus memberikan wawasan tentang bagaimana kanker berkembang dari tahap awal. Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi lebih lanjut mekanisme di balik fungsi protektif inflammasome.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *