Studi dari UTHealth Houston mengungkap bahwa pria muda dengan kanker berisiko lebih tinggi untuk memiliki bayi prematur dan dengan berat lahir rendah. Penelitian ini tidak menemukan peningkatan risiko cacat lahir. Gagasan pentingnya konseling reproduksi bagi pasien muda saat diagnosis kanker menjadi sorotan utama dalam penelitian ini.
Penelitian oleh UTHealth Houston menunjukkan bahwa pria muda dan remaja yang didiagnosis kanker sedikit lebih berisiko memiliki bayi prematur dan dengan berat lahir rendah, tetapi tidak ada peningkatan risiko cacat lahir pada anak-anak mereka. Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of the National Cancer Institute.
Penelitian yang melibatkan 42.896 remaja pria yang didiagnosis kanker antara tahun 1995 hingga 2015 menemukan bahwa persentase kelahiran hidup tertinggi terjadi pada ayah dengan kanker tiroid (27,6%), dan terendah pada ayah dengan kanker gastrointestinal (9,6%).
Dr. Caitlin Murphy, penulis utama, menunjukkan pentingnya penelitian ini karena minimnya data tentang kesehatan reproduksi pria muda dengan kanker. Pasien sering kali cemas mengenai kesuburan mereka saat menghadapi diagnosis kanker, sehingga diperlukan penyuluhan berbasis data.
Riset ini memanfaatkan data dari Texas Cancer Registry dan registri kelahiran untuk menentukan tingkat kelahiran prematur (8,9% untuk pria dengan kanker) dan berat lahir rendah (6%), dibandingkan dengan 8% dan 5,3% pada pria tanpa kanker. Temuan ini menunjukkan perlunya konseling reproduksi lebih awal bagi pasien kanker.
Murphy juga menekankan bahwa saat diagnosis, pasien sering merasa terbebani oleh keputusan terkait preservasi kesuburan. Konseling harus diperluas untuk mencakup kesehatan reproduksi secara keseluruhan, bukan hanya pada saat diagnosis.
Penelitian ini melibatkan berbagai peneliti dan didanai oleh U.S. Department of Defense serta National Cancer Institute. Murphy juga mengantongi hibah sebesar $1,5 juta untuk mempelajari komplikasi kehamilan pada wanita muda dengan kanker.
Minimnya penelitian tentang efek diabetes pria muda yang didiagnosis kanker pada kesehatan reproduksi anak-anak mereka menjadi perhatian utama. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan seputar dampak kesehatan reproduksi dan memastikan informasi yang akurat serta bermanfaat bagi para pasien. Dengan meningkatnya kesadaran akan masalah kesuburan di antara pemuda yang mengalami kanker, penting untuk memberikan bimbingan berbasis data untuk membantu mereka dalam membuat keputusan yang tepat.
Penelitian UTHealth Houston menunjukkan bahwa pria muda dengan kanker menghadapi risiko sedikit lebih tinggi untuk bayi prematur dan berat lahir rendah, tanpa dampak pada cacat lahir. Pentingnya konsultasi kesehatan reproduksi dan informasi yang tepat harus menjadi bagian dari perawatan pasien pada saat diagnosis. Penekanan pada kebutuhan untuk perawatan menyeluruh berfokus pada kesehatan reproduksi merupakan kunci untuk mendukung pasien muda ini.
Sumber Asli: www.newswise.com