Kesenjangan Kanker: Perjuangan dan Kemajuan yang Mendorong

Oya Gilbert mengalami perjuangan panjang sebelum diagnosis kanker, mencerminkan kesenjangan rasial dalam perawatan kesehatan. AACR meluncurkan Laporan Kesenjangan Kanker untuk menyoroti ketidaksetaraan perawatan kanker di berbagai ras dan etnis. Meskipun ada penurunan angka kematian kanker secara keseluruhan, orang kulit hitam dan penduduk asli tetap memiliki angka kematian yang lebih tinggi. Perlu lebih banyak penelitian dan tindakan untuk mengatasi kesenjangan ini, termasuk meningkatkan akses ke uji klinis yang mewakili semua kelompok.

Pejuang kanker Oya Gilbert berjuang selama dua tahun sebelum diagnosanya terungkap sebagai multiple myeloma. Ia mengalaminya setelah dokter menganggapnya hipokondria. Kesenjangan ras dalam kesehatan sangat mencolok, dengan orang kulit hitam memiliki risiko kematian lebih tinggi dari penyakit ini. Untuk meningkatkan kesadaran tentang kesenjangan kanker, American Association for Cancer Research (AACR) meluncurkan Laporan Kemajuan Kesenjangan Kanker yang membahas statistik dan cerita pasien seperti Gilbert, menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut. Meskipun ada kemajuan dalam penanganan kanker di AS, ketidaksetaraan tetap ada, terutama di antara populasi minoritas. Angka kematian dari kanker lebih tinggi di kalangan penduduk kulit hitam dan penduduk asli dibandingkan dengan populasi kulit putih. Penelitian menunjukkan bahwa lokasi, seperti tinggal di daerah pedesaan atau area terpinggirkan, dapat memengaruhi pengobatan pasien. Menyadari perbedaan ini, Robert A. Winn menekankan pentingnya faktor sosial dan ekonomi dalam akses kesehatan. Terdapat juga kemajuan, seperti penurunan kesenjangan mortalitas kanker antara populasi kulit hitam dan kulit putih. Namun, laporan tersebut menyerukan tindakan lebih lanjut, termasuk investasi dalam penelitian dan perawatan kesehatan yang setara, serta perlunya diversifikasi pada spesimen penelitian dan uji klinis. Margaret Foti dari AACR menekankan kesehatan yang setara sebagai hak asasi manusia. Laporan ini diharapkan dapat memotivasi kolaborasi untuk mengatasi ketidaksetaraan dalam perawatan kanker.

Kesenjangan kesehatan dalam perawatan kanker menunjukkan bahwa tidak semua kelompok etnis merasakan kemajuan yang sama dalam hasil perawatan. Dalam laporan ini, terdapat data yang mengungkapkan perbedaan yang signifikan dalam rasio kematian kanker antara populasi berbeda, dengan penekanan pada perlunya pengumpulan data yang lebih terperinci untuk memahami beban kanker di subpopulasi etnis. Ketersediaan perawatan dan penelitian yang setara juga menjadi fokus utama untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Laporan Kesenjangan Kanker 2024 mengungkapkan kemajuan yang signifikan dalam penanganan kanker tetapi menunjukkan bahwa ketidaksetaraan masih ada, terutama di kalangan kelompok etnis minoritas. Diperlukan tindakan lebih lanjut untuk memastikan semua populasi mendapatkan akses yang sama terhadap perawatan kanker. Laporan ini menyerukan tindakan kongres untuk mendukung penelitian, meningkatkan kepesertaan uji klinis yang beragam, dan mengakui kesehatan yang setara sebagai hak asasi manusia.

Sumber Asli: www.aacr.org

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *