Membuat Kanker Lebih Pribadi

Kedokteran presisi meningkatkan pengobatan kanker dengan rencana yang lebih personal, berdasarkan pengujian genetik. Tim medis Saint Luke’s Hospital memanfaatkan data genetik untuk merekomendasikan terapi yang tepat dan menawarkan akses ke uji klinis lokal, yang dapat memperpanjang harapan hidup pasien.

Kemajuan dalam kedokteran presisi kini memungkinkan rencana pengobatan yang sangat personal, yang berkontribusi pada peningkatan hasil bagi pasien kanker dan penyakit langka. Di Kansas City, Dr. Marc Roth, seorang onkolog gastroenterologi, dan Beth Gustafson, seorang apoteker klinis, menjelaskan bagaimana Saint Luke’s Hospital Center for Precision Oncology mendeteksi penyebab mendasar kanker sekaligus menargetkan dengan obat-obatan presisi. Menurut Dr. Roth, “Pengujian genetik benar-benar telah mengubah cara kami bekerja. Dulu hanya ada kemoterapi dan itu saja.” Kini, seorang “dewan tumor” yang terdiri dari onkolog, patologis, apoteker, dan peneliti, menganalisis informasi genetik pasien dan riwayat medis untuk merekomendasikan obat lain atau uji klinis. Tim di Saint Luke’s juga menyediakan uji klinis untuk pasien di lokal melalui kolaborasi dengan program Tempus TIME Trial. Gustafson menambahkan, “Terapi yang ditargetkan ini memang bisa mengubah hidup seseorang dan memperpanjang harapan hidup mereka saat menderita kanker.”

Kedokteran presisi merupakan pendekatan medis yang menyesuaikan pengobatan dengan karakteristik individu pasien, terutama untuk kanker dan penyakit langka. Melalui pengujian genetik, dokter dapat mengidentifikasi penyebab mendasar dari penyakit pasien yang memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan personal. Ini mengubah cara pengobatan kanker dilakukan, dari metode tradisional seperti kemoterapi menjadi pendekatan yang lebih terarah.

Kedokteran presisi menawarkan harapan baru bagi pasien kanker dengan memperkenalkan pengobatan yang lebih personal dan efektif. Melalui analisis genetik dan kolaborasi tim medis, pasien tidak hanya menerima pengobatan yang tepat tetapi juga akses ke uji klinis di dekat mereka, menjadikan perjalanan pengobatan lebih nyaman dan berpotensi lebih berhasil.

Sumber Asli: www.saintlukeskc.org

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *