Program Skrining Kanker Paru Nasional (NLCSP) bertujuan mendeteksi kanker paru lebih awal menggunakan CT dosis rendah untuk individu berisiko tinggi. Layanan akan dimulai Juli 2025, dengan kriteria kelayakan tertentu. Dokter umum akan memainkan peran penting dalam merujuk pasien. Tindakan awal dapat dilakukan oleh praktik kesehatan untuk mempersiapkan program ini.
Program Skrining Kanker Paru Nasional (NLCSP) menggunakan pemindaian CT dosis rendah untuk mendeteksi kanker paru pada individu berisiko tinggi tanpa gejala. Program ini bertujuan untuk mendeteksi kanker tahap awal dan mengurangi angka kematian akibat kanker paru. Layanan skrining akan dimulai pada Juli 2025 bagi orang-orang yang memenuhi syarat.
AIHW memperkirakan pada tahun 2024 akan ada 15.100 kasus baru kanker paru dan hampir 9.000 kematian. Untuk menanggulangi angka kejadian dan kematian, individu berusia 50-70 tahun yang memenuhi syarat dapat mengikuti NLCSP dengan pemindaian CT dosis rendah, setelah berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan.
Kriteria kelayakan untuk program ini meliputi:
– Usia 50-70 tahun dan tidak menunjukkan gejala kanker paru seperti batuk persisten atau sesak napas.
– Memiliki riwayat merokok minimal 30 paket-tahun dan masih merokok, atau
– Memiliki riwayat merokok minimal 30 paket-tahun dan berhenti dalam 10 tahun terakhir.
Dokter umum akan berperan penting dalam program ini dengan menilai kelayakan dan merujuk peserta ke pemindaian LDCT.
Tiga langkah yang bisa dilakukan praktik perawatan primer saat ini untuk mempersiapkan:
1. Tinjau informasi tentang program di situs web NLCSP yang dikelola Kementerian Kesehatan dan Perawatan Lansia.
2. Daftarkan dan integrasikan dengan National Cancer Screening Register (NCSR).
3. Identifikasi pasien yang mungkin memenuhi syarat mulai Juli 2025, termasuk memperbarui riwayat merokok dalam catatan medis.
Informasi tambahan untuk profesional kesehatan dan konsumen serta materi pendidikan online akan tersedia di situs web NLCSP sebelum program dimulai pada Juli 2025. Program ini merupakan inisiatif dari Pemerintah Australia yang diimplementasikan bekerja sama dengan NACCHO dan Cancer Australia.
Kanker paru menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Australia, dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi. Program Skrining Kanker Paru Nasional bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini, sehingga dapat mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Dengan fokus pada individu berisiko tinggi, terutama para perokok, program ini diharapkan dapat mengidentifikasi kanker paru lebih awal saat pengobatan lebih efektif.
Program Skrining Kanker Paru Nasional akan mulai dilaksanakan pada Juli 2025 untuk individu berisiko tinggi. Dengan menggunakan pemindaian CT dosis rendah, program ini bertujuan mendeteksi kanker paru lebih awal dan mengurangi mortalitas. Dokter umum memiliki peran penting dalam proses skrining, dan langkah-langkah persiapan kini dapat diambil oleh praktik kesehatan primer untuk mendukung program ini.
Sumber Asli: thephn.com.au