U.S. Preventive Services Task Force merekomendasikan agar wanita bisa mengumpulkan sampel sendiri untuk skrining kanker serviks. Wanita di usia 20-an disarankan untuk melakukan tes Pap, sedangkan wanita 30-65 tahun bisa memilih tes HPV setiap lima tahun. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi skrining dan mengurangi beban kanker serviks.
Sebuah panel kesehatan AS, U.S. Preventive Services Task Force, mengusulkan agar wanita memiliki opsi untuk mengumpulkan sampel sendiri untuk pemeriksaan kanker serviks. Rekomendasi ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wanita yang menjalani skrining dengan memungkinkan mereka mengambil sampel vagina untuk memeriksa HPV, virus penyebab kanker. Wanita berusia 20-an tetap harus melakukan tes Pap setiap tiga tahun, sementara wanita berusia 30 hingga 65 tahun dapat memilih tes HPV setiap lima tahun.
HPV atau human papillomavirus adalah infeksi umum yang dapat menyebabkan kanker serviks apabila tidak diobati. Meskipun infeksi HPV sering sembuh sendiri, infeksi yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kanker. Negara-negara seperti Australia dan Denmark sudah menerapkan sistem pengambilan sampel sendiri untuk skrining kanker serviks, memungkinkan wanita merasa lebih nyaman dalam proses pengambilan sampel. Penelitian menunjukkan bahwa akurasi pengambilan sampel oleh wanita sendiri sama baiknya dengan yang dilakukan oleh dokter.
Draft rekomendasi dari U.S. Preventive Services Task Force mengizinkan wanita untuk mengambil sampel mereka sendiri untuk pemeriksaan kanker serviks, yang diharapkan dapat meningkatkan angka skrining dan menurunkan beban kanker serviks di kalangan wanita. Rekomendasi ini saat ini terbuka untuk komentar hingga 13 Januari dan dasarnya tetap konsisten dengan panduan sebelumnya.
Sumber Asli: www.pbs.org