Studi ProGRESS: Meningkatkan Skrining Kanker Prostat Melalui Pengujian Genetik

Studi ProGRESS oleh VA mengeksplorasi penggunaan pengujian genetik dalam skrining kanker prostat. Veteran yang berpartisipasi akan menerima rekomendasi skrining berbasiskan genetik. Pengujian bertujuan untuk merekrut 5.000 veteran yang tidak terdiagnosis kanker prostat. Studi ini dipimpin oleh Broad Institute untuk analisis genetik dengan harapan meningkatkan skrining kanker prostat untuk veteran.

Studi Prostate Cancer, Genetic Risk, and Equitable Screening Study (ProGRESS) yang dilakukan oleh Departemen Urusan Veteran AS (VA) bertujuan untuk mengeksplorasi apakah pengujian genetik dapat meningkatkan skrining kanker prostat. Partisipan akan menerima rekomendasi skrining kanker prostat yang disesuaikan dengan profil genetik mereka. Pendekatan ini berpotensi membantu mengarahkan skrining kepada individu berisiko tinggi dan menunda untuk individu dengan risiko rendah. Studi ini mengharapkan untuk merekrut sekitar 5.000 veteran yang berusia 55-69 tahun yang tidak pernah didiagnosis kanker prostat dan tidak memiliki riwayat biopsi atau MRI. Partisipan hanya perlu menyediakan sampel air liur sekali melalui kit pengumpulan yang dikirim ke rumahnya. Analisis genetik akan dilaksanakan oleh Broad Institute, dan hasilnya digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang risiko kanker prostat di kalangan veteran.

Skrining kanker prostat, yang biasanya dilakukan dengan tes antigen spesifik prostat (PSA), mengurangi kematian terkait kanker prostat tetapi juga meningkatkan risiko diagnosis berlebih dan perawatan berlebih. Karena itu, tidak ada rekomendasi skrining kanker prostat universal dari USPSTF atau VHA. Dengan kemajuan dalam uji genetik, profil genetik individu dapat membantu mengidentifikasi risiko mengembangkan kanker prostat.

Studi ProGRESS bertujuan untuk meningkatkan skrining kanker prostat dengan menggunakan informasi genetik. Hal ini berpotensi memberikan pendekatan yang lebih akurat terhadap skrining, menargetkan individu berisiko tinggi, sambil melindungi individu berisiko rendah. Partisipan memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam penelitian penting ini.

Sumber Asli: www.research.va.gov

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *