Kelebihan dan Kekurangan Tes Kanker Kolorektal di Rumah

Kolonoskopi diakui sebagai metode terbaik untuk deteksi kanker kolorektal, sementara tes di rumah seperti FIT dan Cologuard menawarkan alternatif walaupun tidak seakurat kolonoskopi. Tes tersebut membantu mendorong skrining di antara individu yang tidak ingin menjalani kolonoskopi. Skrining dihimbau untuk semua individu di atas usia 45 tahun, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga. Gaya hidup sehat juga dapat mengurangi risiko pengembangan kanker kolorektal.

Kolonoskopi dikenal sebagai metode terbaik untuk mendeteksi kanker kolorektal. Namun, banyak yang merasa keberatan terhadap prosedur invasif dan persiapan yang rumit. Pada tahun lalu, FDA telah menyetujui tes darah dan tinja di rumah untuk mendiagnosis penyakit ini. Tes FIT (Fecal Immunochemical Test) mendeteksi darah manusia dalam tinja, sedangkan Cologuard juga menguji untuk DNA tertentu yang berhubungan dengan kanker kolorektal. Tes darah, seperti Shield test, lebih akurat dalam mengidentifikasi kanker namun kurang sensitif terhadap polip.
Tes-tes ini memberikan indikasi potensi kanker, tetapi tidak selalu dapat mengkonfirmasi keberadaan kanker. Tes FIT dan Cologuard dapat kurang akurat dalam mendeteksi polip, meskipun cukup baik dalam melacak kanker. Tes Shield menunjukkan sensitivitas sekitar 83%, yang berarti ada kemungkinan 17% hasil negatif palsu, yang mengindikasikan pasien bisa saja memiliki kanker.
Namun, kolonoskopi tetap merupakan tes terbaik karena mampu mengidentifikasi dan mengangkat polip sebelum mereka berkembang menjadi kanker. Tes darah dan tinja cenderung lebih dapat diterima oleh pasien ragu, dan dapat mendorong orang untuk melakukan skrining. Kolon kanker adalah kanker yang dapat dicegah, dapat diobati, dan dapat disembuhkan, sehingga skrining di usia 45 tahun sangat dianjurkan.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat dihindari, seperti merokok, konsumsi alkohol, obesitas, serta pola makan yang buruk. Menambahkan lebih banyak buah, sayuran, dan aktivitas fisik dapat membantu mencegah kanker kolorektal. Meski demikian, meskipun hidup sehat, risiko kanker tetap ada, sehingga kolonoskopi pada usia 45 tahun tetap penting.Jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang berisiko tinggi, kolonoskopi harus menjadi pilihan utama, bukan tes lain. Oleh karena itu, tes alternatif harus dilakukan pada usia 45 tahun, kecuali ada riwayat keluarga yang menunjukkan risiko lebih tinggi.

Kanker kolorektal merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat dicegah dengan skrining yang tepat. Kolonoskopi adalah metode skrining yang paling efektif, tetapi tidak semua orang nyaman melakukannya. Dengan munculnya tes darah dan tinja di rumah, pemahaman tentang efektivitas dan batasan dari metode ini menjadi sangat penting. Ini membantu menentukan pendekatan yang paling sesuai bagi individu berdasarkan kebutuhan dan risiko mereka. Masyarakat harus tetap waspada tentang risiko dan metode pencegahan yang ada untuk kanker kolorektal.

Secara keseluruhan, kolonoskopi tetap menjadi metode skrining terbaik untuk kanker kolorektal. Meskipun tes di rumah seperti FIT dan Cologuard dapat membantu mendeteksi kanker, mereka tidak dapat menggantikan kolonoskopi. Skrining di usia 45 tahun sangat disarankan, terutama bagi mereka dengan riwayat keluarga. Gaya hidup sehat dan kesadaran akan gejala juga berkontribusi terhadap pencegahan kanker kolorektal.

Sumber Asli: www.keranews.org

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *