Penemuan Biomarker Baru untuk Deteksi Kanker Kolorektal di Universitas Birmingham

Penelitian Universitas Birmingham menemukan tiga biomarker protein baru (TFF3, LCN2, CEACAM5) untuk deteksi kanker kolorektal melalui pembelajaran mesin. Biomarker tersebut terkait dengan proses yang berkontribusi pada perkembangan kanker. Penemuan ini diharapkan dapat meningkatkan metode diagnosis dan pengobatan di masa depan.

Penelitian dari Universitas Birmingham telah mengidentifikasi tiga biomarker protein baru yang dapat meningkatkan alat diagnosis kanker kolorektal. Menggunakan teknik pembelajaran mesin dan analisis dataset besar, peneliti menganalisis profil protein dari individu sehat dan pasien kanker kolorektal. Tiga protein yang ditemukan — TFF3, LCN2, dan CEACAM5 — terhubung dengan adhesi sel dan peradangan, dua proses yang terkait erat dengan perkembangan kanker. Langkah selanjutnya adalah memvalidasi biomarker ini untuk pengembangan alat diagnosis baru.

Kanker kolorektal adalah penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia, dengan jumlah kasus yang diprediksi akan meningkat. Penelitian ini menggunakan model AI dan analisis jaringan protein untuk mengidentifikasi biomarker protein kunci yang berpotensi membantu dalam diagnosis kanker kolorektal. Dr. Animesh Acharjee mengatakan, “Hasil studi ini menawarkan wawasan berharga untuk mengidentifikasi biomarker potensial dalam penelitian proteom.”

Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang umum di Inggris, dengan sekitar 44.100 orang terdiagnosis setiap tahunnya. Proses diagnosis saat ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari usus dan pengujian di laboratorium. Temuan yang dapat mempercepat deteksi kanker dengan cara yang lebih sederhana akan sangat dihargai oleh pasien.

Kanker kolorektal adalah kanker yang terjadi ketika sel abnormal mulai tumbuh dengan tidak terkendali di usus besar. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di seluruh dunia, sehingga penting untuk menemukan alat diagnosis yang lebih efektif. Universitas Birmingham mengadopsi pendekatan berbasis data dan teknologi AI untuk menemukan biomarker yang dapat digunakan lebih lebih awal dalam diagnosis kanker kolorektal.

Temuan dari penelitian ini menunjukkan potensi tiga biomarker protein dalam meningkatkan diagnosis kanker kolorektal. Keberhasilan validasi lebih lanjut dari biomarker ini dapat meningkatkan deteksi dan pengobatan penyakit, yang umumnya merupakan penyebab kematian di kalangan pasien kanker. Pemanfaatan analisis AI dalam penelitian menunjukkan masa depan yang cerah dalam upaya untuk menghadapi kanker kolorektal.

Sumber Asli: www.birmingham.ac.uk

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *