Teknologi baru dalam pengobatan radiasi, MRIdian LINAC, memudahkan dokter dalam visualisasi tumor dan anatomi internal secara real-time dengan menggunakan MRI. MRIdian memungkinkan penyesuaian dosis radiasi yang lebih tepat dan mengurangi risiko pada jaringan sehat. Teknologi ini sedang diuji untuk berbagai kanker, termasuk kanker prostat, dan menawarkan pengobatan yang lebih efektif dengan waktu yang lebih singkat.
Kemajuan teknologi radiasi kini memberikan dokter kemampuan yang lebih baik dalam memvisualisasikan tumor dan anatomi internal, sehingga memudahkan pengiriman terapi yang tepat. Alat baru, MRIdian LINAC, menggunakan MRI bawaan untuk memandu pengobatan radiasi secara real-time, mengungkapkan Dr. Amar Kishan dari UCLA Health. Berbeda dengan CT scan, MRI memiliki resolusi spasial yang jauh lebih baik, terutama untuk area perut dan panggul.
Dengan kemampuan MRIdian untuk melacak jaringan lunak dan tumor secara real-time, dokter dapat menyesuaikan pengobatan radiasi agar sesuai dengan dosis yang tepat dan area yang dituju. Ini mengurangi paparan jaringan sehat saat melakukan terapi radiasi. Saat ini, alat ini hanya tersedia di beberapa pusat medis besar, termasuk UCLA, yang mulai menggunakannya sejak Desember 2019.
MRIdian digunakan untuk menangani semua jenis kanker jaringan lunak dan terlibat dalam uji klinis kanker pankreas, sarkoma, dan kanker prostat di UCLA Health Jonsson Comprehensive Cancer Center. Untuk kanker prostat, dua uji klinis sedang berlangsung, satu untuk pasien yang belum menjalani operasi dan lainnya untuk pasien pasca operasi yang membutuhkan radiasi.
Keunggulan MRIdian dalam mempertimbangkan perubahan anatomi setiap hari memungkinkan dokter memberikan dosis radiasi yang lebih tinggi dengan aman. Misalnya, setelah operasi kanker prostat, radiasi diterapkan di area antara kandung kemih dan rektum yang ukuran organ ini berubah-ubah. Dengan resolusi lebih baik dari MRI, pengobatan kanker prostat menjadi lebih akurat.
Studi sebelumnya menunjukkan bahwa pengobatan dengan dosis radiasi lebih tinggi dalam waktu singkat sama efektifnya dengan pengobatan yang lebih panjang. Dalam satu studi, sesi radiasi dapat dikurangi dari 45 hari menjadi hanya empat atau lima hari, tanpa mengurangi keberhasilan pengobatan. Ini sangat menguntungkan terutama di tengah pandemi ketika pasien diharuskan lebih sedikit kunjungan ke rumah sakit.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengobatan yang lebih singkat lebih ekonomis karena jumlah kunjungan yang lebih sedikit, dan memiliki manfaat psikologis seperti mengurangi penyesalan. Contohnya, Dan Howe, mantan pilot Angkatan Laut, mendapatkan keuntungan dari pendekatan ini untuk keseimbangan antara kualitas hidup dan pengobatan.
Meningkatnya teknologi radiasi untuk pengobatan kanker sangat penting bagi para dokter. MRIdian LINAC, yang menggabungkan MRI dengan pengobatan radiasi, membolehkan penyesuaian pengobatan secara real-time. Teknologi ini menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan metode konvensional seperti CT scan, yang memiliki banyak keterbatasan dalam memetakan jaringan lunak dan tumor.
Teknologi MRIdian LINAC memberikan solusi yang lebih efektif untuk pengobatan kanker dengan memungkinkan visualisasi real-time tumor. Kelebihan ini tidak hanya meningkatkan akurasi pengobatan tetapi juga mengurangi jumlah kunjungan, sehingga menguntungkan pasien secara psikologis dan finansial. Keberhasilan uji klinis pada kanker prostat menunjukkan potensi besar dari teknologi ini dalam pengobatan kanker.
Sumber Asli: www.uclahealth.org