Penelitian imunoterapi untuk kanker kolorektal dilakukan oleh Dr. Silvia Guglietta di MUSC Hollings Cancer Center. Imunoterapi berfungsi meningkatkan respons sistem imun untuk melawan kanker, namun saat ini hanya 5% pasien yang mampu menerima pengobatan ini. Dr. Guglietta meneliti cara untuk membuat tumor ‘dingin’ menjadi ‘panas’, memungkinkan vaksin yang lebih efektif di masa mendatang.
Minggu ini, Bobbi Conner berbicara dengan Dr. Silvia Guglietta, seorang Profesor Asisten dan ahli imunologi, mengenai penelitian terkait kanker kolorektal dan imunoterapi di MUSC Hollings Cancer Center. Imunoterapi menawarkan cara baru untuk melawan kanker dengan meningkatkan respons sistem imun. Namun, saat ini hanya 5% pasien kanker kolorektal yang memenuhi syarat untuk imunoterapi, yang menunjukkan tantangan besar dalam pengobatan ini. Penelitian Dr. Guglietta berfokus pada perubahan tumor “dingin” menjadi “panas” untuk meningkatkan efektivitas imunoterapi. Dengan memanfaatkan model preklinis dan sampel pasien, riset ini bertujuan untuk mengembangkan molekul baru yang dapat membantu meredakan tantangan ini, bekerja sama dengan bioinformatikawan dan bioengineer.
Imunoterapi merupakan metode pengobatan baru yang mengandalkan sistem imun tubuh untuk melawan kanker. Berbeda dengan kemoterapi dan radiasi, imunoterapi berusaha menggugah respons imun yang kuat untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker. Hal ini penting dalam konteks kanker kolorektal, di mana hanya sebagian kecil pasien yang saat ini menerimanya secara efektif. Penelitian yang sedang dilakukan bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan menjadikan tumor yang “dingin” lebih responsif terhadap pengobatan.
Penelitian imunoterapi untuk kanker kolorektal oleh Dr. Silvia Guglietta sangat penting karena saat ini hanya sedikit pasien yang mendapat manfaat. Dengan fokus pada pengembangan metode untuk meningkatkan respons imun terhadap tumor, diharapkan pengobatan imunoterapi dapat diperluas kepada lebih banyak pasien. Dengan kolaborasi bersama profesional dari berbagai bidang, harapan untuk menciptakan molekul baru menjadi lebih nyata.
Sumber Asli: www.southcarolinapublicradio.org