Kanker kolorektal sering kali fatal, dengan banyak orang tidak menjalani skrining yang disarankan. Studi PREEMPT CRC menguji efektivitas tes darah untuk mendeteksi risiko kanker, melibatkan lebih dari 40,000 peserta. Hasil menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas yang baik untuk kanker dan lesi pra-kanker, memberikan alternatif skrining yang lebih nyaman bagi populasi berisiko rata-rata.
Kanker kolorektal menjadi penyebab kedua kematian akibat kanker terbanyak di AS, dengan lebih dari 53,000 kematian diperkirakan tahun ini. Meskipun kolonoskopi dan sigmoidoskopi efektif untuk skrining, hampir 40% orang yang memenuhi syarat tidak menjalani tes tersebut. Tes skrining berbasis darah sedang dicoba sebagai alternatif untuk meningkatkan partisipasi dalam skrining kanker kolorektal.
Studi PREEMPT CRC adalah penelitian terbesar mengenai tes skrining kanker kolorektal berbasis darah, melibatkan lebih dari 40,000 individu di 200 lokasi di AS. Dari Mei 2020 hingga April 2022, peserta usia 45 hingga 85 tahun dengan risiko rata-rata mengenakan tes darah sebelum kolonoskopi. Dari itu, 27,010 sampel darah dievaluasi.
Setelah penyesuaian data sesuai nasional, sensitivitas untuk kanker kolorektal tercatat 81.1%, dengan spesifisitas untuk tanpa neoplasia kolorektal lanjutan (ACN) 90.4%. Nilai prediksi negatif untuk tanpa ACN 90.5%, dan nilai prediksi positif untuk ACN 15.5%. Sensitivitas untuk lesi pra-kanker lanjutan (APL) di angka 13.7%.
“Studi PREEMPT CRC adalah yang terbesar untuk evaluasi tes darah skrining kanker kolorektal dan berhasil memenuhi semua tujuan utama, memperlihatkan kinerja klinis yang dapat diterima,” ungkap penulis. Tes ini menunjukkan potensi untuk menjadi alternatif skrining yang efektif bagi populasi AS dengan risiko rata-rata.
Pamela L. Kunz, MD, menyatakan bahwa,“Tes darah ini merupakan alat baru untuk opsi skrining kanker kolorektal.” Penelitian ini berpotensi memberikan solusi yang lebih nyaman dan efektif untuk skrining.
Kanker kolorektal menempati posisi kedua sebagai penyebab kematian akibat kanker di Amerika Serikat, dengan prevalensi yang tinggi tetapi angka skrining yang rendah. Sangat penting untuk mencari alternatif metode skrining guna meningkatkan angka partisipasi. Tes berbasis darah mungkin menawarkan cara yang lebih sederhana bagi individu yang tidak melakukan kolonoskopi untuk mendeteksi risiko kanker kolorektal.
Studi PREEMPT CRC menunjukkan bahwa tes darah berbasis kanker kolorektal dapat mendeteksi risiko kanker dengan baik pada individu berisiko rata-rata. Kinerja klinis yang baik menandakan potensi yang besar bagi tes ini dalam meningkatkan angka partisipasi skrining di AS. Penelitian ini memberikan harapan baru dalam upaya pencegahan kanker kolorektal.
Sumber Asli: ascopost.com