Para peneliti menemukan indikator baru untuk deteksi kanker payudara melalui tes darah yang dapat ukuran penuaan biologis. Wanita pascamenopause dengan penuaan epigenetik lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Diagnosa kanker payudara dapat mengubah hidup siapa pun. Meskipun pengobatan telah berkembang, deteksi dini tetap menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko kematian. Baru-baru ini, para peneliti menemukan indikator epigenetik baru yang dapat membantu dalam mendeteksi kanker payudara lebih awal, melalui analisis darah yang menunjukkan tanda-tanda genetik penyakit ini.
Pentingnya deteksi dini kanker payudara semakin meningkat, terutama bagi wanita usia lanjut. Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal “Aging” mengungkapkan bahwa pengujian darah bisa mengidentifikasi risiko kanker payudara berdasarkan penuaan epigenetik. Penelitian ini mengkaji sampel darah wanita pascamenopause, menemukan bahwa wanita dengan penuaan biologis lebih tua berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis epigenetik dapat menjadi alat penting dalam deteksi dini kanker payudara. Dengan pengujian rutin, diharapkan pasien dapat didiagnosis lebih awal, meningkatkan kesempatan untuk pengobatan yang lebih efektif. Penurunan kadar estrogen pada wanita pascamenopause juga berkontribusi pada risiko tersebut.
Sumber Asli: www.newbeauty.com