Studi menunjukkan bahwa kerutan pada jaringan kandung kemih tikus kanker berbeda dari jaringan normal. Perubahan mekanis pada jaringan ini menjelaskan pola kerutan, yang mungkin menjadi indikator awal kanker. Penemuan ini dapat meningkatkan metode diagnosis dini untuk penyakit kanker.
Dalam model tikus kanker, pola kerutan pada jaringan lapisan kandung kemih menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan jaringan sehat. Perubahan dalam sifat mekanis jaringan ini berpengaruh terhadap instabilitas buckling elastis, yang menjelaskan mengapa pola kerutan ini dapat memprediksi kondisi kanker. Temuan ini dapat membuka jalan bagi metode diagnosis yang lebih awal dan efektif untuk mendeteksi kanker pada tahap awal.
Studi ini berfokus pada perubahan mekanis dalam jaringan yang dapat menjadi indikasi awal kanker. Para peneliti menemukan bahwa kerutan yang terjadi di jaringan kanker tidak hanya mencolok secara visual, tetapi juga dapat dijelaskan melalui prinsip fisika yang berkaitan dengan elastisitas dan bentuk jaringan. Penelitian ini menunjukkan pentingnya memahami bagaimana sifat-sifat fisik jaringan dapat memberikan petunjuk tentang kondisi kesehatan.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pola kerutan dalam jaringan dapat berfungsi sebagai indikator awal kanker. Dengan memahami mekanisme di balik perubahan ini, penelitian lebih lanjut dapat mengarah pada pengembangan metode skrining yang lebih baik bagi pasien. Penemuan ini memiliki potensi untuk meningkatkan deteksi dini kanker melalui analisis sifat jaringan.
Sumber Asli: www.nature.com