Penelitian baru menunjukkan bahwa KLRG1 dan PD-1 memiliki hubungan anti-korelasi dalam sel T tumor manusia, yang menyarankan bahwa penargetan keduanya dapat meningkatkan efektivitas imunoterapi kanker. Penargetan kombinasi ini memiliki potensi untuk membantu pasien dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan melanoma.
Sebuah penelitian terbaru di Oncotarget volume 16, tanggal 20 Januari 2025, berjudul “Anti-korelasi Ekspresi KLRG1 dan PD-1 pada CD8 T Sel Tumor Manusia” oleh Dr. Steven A. Greenberg dari Harvard Medical School, menemukan cara baru untuk meningkatkan pengobatan kanker dengan mempelajari dua molekul dalam sel kekebalan: KLRG1 dan PD-1. Penelitian ini menunjukkan bahwa molekul-molekul ini berfungsi secara berlawanan dalam sel-sel yang melawan kanker, yang menunjukkan bahwa penargetan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan efektivitas imunoterapi kanker.
Sel-sel T dalam sistem kekebalan memainkan peran penting dalam memerangi kanker. Terapi yang dikenal sebagai inhibitor checkpoint, yang memblokir protein seperti PD-1, telah berhasil membantu sel T menyerang kanker. Namun, kombinasi inhibitor checkpoint sering kali tidak memberikan peningkatan yang diharapkan. Penelitian ini menyoroti pentingnya KLRG1, protein yang kurang dikenal, dan hubungan dengan PD-1, yang bisa membawa manfaat baru dalam pengobatan kanker.
Dengan penargetan simultan PD-1 dan KLRG1, penelitian ini menawarkan potensi dalam menciptakan respons imun yang lebih kuat terhadap kanker. PD-1 umumnya ditemukan pada sel T yang “lelah”, yang kesulitan melawan kanker, sedangkan KLRG1 terkait dengan sel T yang lebih aktif yang lebih mampu menyerang tumor. Strategi baru ini dapat membantu pasien dengan kanker yang sulit diobati seperti kanker paru-paru, melanoma, dan kanker kolorektal.
Meskipun KLRG1 belum banyak dipelajari, penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam merevolusi strategi pengobatan kanker. Sementara banyak kombinasi inhibitor checkpoint menunjukkan perbaikan terbatas, penargetan PD-1 dan KLRG1 dapat menghasilkan manfaat yang lebih signifikan dan bertahan lama. Dr. Greenberg mengemukakan bahwa “penargetan reseptor penghambat yang berkorelasi negatif memiliki potensi untuk memberikan manfaat supraaditif, dan KLRG1 memiliki sifat ini.”
Diperlukan penelitian dan uji klinis lebih lanjut untuk menjelajahi manfaat penargetan gabungan pengobatan PD-1 dan KLRG1 pada berbagai jenis kanker. Keberhasilan dalam strategi ini dapat membuka jalan untuk penciptaan imunoterapi kombinasi baru.
Penelitian ini menjelaskan peran dua molekul penting, KLRG1 dan PD-1, dalam mendukung efek terapeutik pada pengobatan kanker. KLRG1 relatif kurang dikenal dibanding PD-1 dalam konteks imunoterapi, namun memiliki potensi yang signifikan. Dengan memahami hubungan antara kedua molekul ini, para peneliti mengeksplorasi bagaimana kombinasi pengobatan dapat meningkatkan respons imun terhadap kanker, yang merupakan langkah penting di bidang onkologi.
Kombinasi penargetan KLRG1 dan PD-1 menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan efektivitas imunoterapi pada kanker. Penelitian ini membuka peluang baru untuk pengembangan strategi pengobatan yang lebih baik, mungkin membawa manfaat yang lebih tahan lama bagi pasien dengan kanker yang sulit diobati. Keberhasilan kombinasi terapi ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi temuan ini.
Sumber Asli: www.news-medical.net