Senin Obat Baru ErSO-TFPy Berpotensi Menyembuhkan Kanker Payudara Kembali Reseptor Estrogen Positif

Kandidat obat baru bernama ErSO-TFPy berhasil menghilangkan tumor payudara ER+ pada tikus setelah dosis tunggal, menunjukkan efikasi yang jauh lebih baik daripada terapi hormonal saat ini yang tetap memerlukan dosis berulang. Penelitian lanjutan masih dibutuhkan untuk mengeksplorasi efektivitasnya dan dampak pada sistem imun.

Penelitian di University of Illinois menghasilkan kandidat obat baru bernama ErSO-TFPy yang dapat menghilangkan tumor payudara pada tikus dengan dosis tunggal. Senyawa ini ditargetkan untuk pengobatan kanker payudara positif reseptor estrogen (ER+), yang sulit diobati. “Sangat jarang senyawa dapat mengurangi tumor, apalagi menghilangkannya,” ujar Paul Hergenrother, peneliti utama. Sekitar 70% kasus kanker payudara adalah ER+, sering dirawat dengan terapi hormon yang memiliki efek samping jangka panjang dan masalah kepatuhan.

ErSO-TFPy terbukti lebih kuat dan selektif dalam menargetkan sel ER+ tanpa menyebabkan efek samping berbahaya. Dalam pengujian, dosis tunggal intravena berhasil mengurangi ukuran tumor hingga lebih dari 80%. Hasil ini menunjukkan potensi besar dalam pengobatan ER+ kanker payudara, berbeda dengan pengobatan biasa yang memerlukan dosis berulang.

Pengobatan dengan dosis tunggal seperti ini dapat mengubah cara pengobatan kanker payudara. Meski beberapa imunoterapi memiliki efektivitas dosis tunggal, mereka biasanya rumit dan mahal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efikasi jangka panjang senyawa ini, termasuk dampaknya pada sistem imun.

Tim peneliti juga berencana untuk menyelidiki efektivitas ErSO-TFPy pada jenis kanker lain, seperti kanker kolorektal dan prostat. “Studi ini memberikan kasus unik dalam farmakokinetika, di mana paparan singkat di dalam darah tikus tidak membatasi ErSO-TFPy dalam memicu kematian sel kanker,” kata tim.

Kanker payudara positif reseptor estrogen (ER+) menyumbang sekitar 70% kasus kanker payudara dan sering dirawat dengan terapi hormon. Terapi ini meskipun lebih ditoleransi dibandingkan kemoterapi, dapat menimbulkan efek samping jangka panjang. Oleh karena itu, pengembangan obat baru yang lebih efektif dengan dosis yang lebih sederhana sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil pengobatan jangka panjang bagi pasien ER+ kanker payudara.

ErSO-TFPy menunjukkan potensi besar sebagai pengobatan baru untuk kanker payudara ER+ dengan hanya satu dosis. Dengan hasil yang menjanjikan pada model hewan, penelitian ini bisa menjadi langkah maju dalam pengobatan kanker yang lebih efektif dan dengan efek samping yang lebih rendah. Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk menjamin keamanan dan efektivitas jangka panjangnya, terutama terhadap sistem imun.

Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *