Liquid biopsy adalah teknik non-invasif untuk mendeteksi kanker dengan menganalisis darah atau cairan tubuh lainnya. Ini memungkinkan deteksi dini, pengawasan pengobatan, dan pemahaman perkembangan kanker sambil mengurangi prosedur invasif bagi pasien. Meskipun ada tantangan, potensi teknologi ini sangat menjanjikan dalam diagnosis dan perawatan kanker.
Kanker yang dulunya dianggap sebagai penyakit fatal sekarang dapat ditangani berkat kemajuan dalam bidang medis dan teknologi. Salah satu inovasi terbaru dalam diagnosis dan pengobatan kanker adalah teknik yang disebut liquid biopsy. Berbeda dengan biopsi jaringan yang memerlukan pengambilan sampel dari tumor, liquid biopsy hanya memerlukan analisis sejumlah kecil darah atau cairan tubuh lainnya, menjadikannya metode yang lebih bersahabat dengan pasien. Metode ini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kanker pada tahap awal, saat masih dapat diobati.
Definisi liquid biopsy adalah teknik yang menganalisis material neoplastik dari biofluida yang beredar, seperti darah dan urine. “Ketika sel kanker berkembang, mereka mengeluarkan fragmen DNA yang disebut Circulating Tumour DNA (ctDNA) ke dalam aliran darah,” jelas Dr. Kirankumar Sajjanshetty, ahli onkologi di Gleneagles BGS Hospital, Bengaluru. Metode ini memungkinkan pengujian kanker dan pemantauan progresi kanker seiring waktu.
Salah satu manfaat utama liquid biopsy adalah kemampuannya untuk mendeteksi kanker lebih awal, yang dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan. “Penelitian saat ini fokus pada pengembangan tes diagnostik ini untuk menangkap berbagai jenis kanker,” tambah Dr. Sajjanshetty. Ini termasuk kanker yang sulit didiagnosis seperti pankreas dan ovarium, memungkinkan pasien memulai perawatan sebelum gejala muncul.
Liquid biopsy juga membantu dalam memantau pengobatan kanker. Dokter dapat mengevaluasi respons pasien terhadap terapi dengan memeriksa tingkat ctDNA dari waktu ke waktu. Ini memungkinkan penyusunan strategi pengobatan yang lebih tepat dan mengurangi efek samping. Di samping itu, liquid biopsy dapat mendeteksi penyakit residual pasca pengobatan, membantu mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami kekambuhan.
Keunggulan lainnya adalah kemampuan liquid biopsy untuk diulang, memberikan wawasan dinamis tentang evolusi kanker. Ini penting untuk memahami bagaimana kanker beradaptasi dan membangun resistensi terhadap pengobatan, sehingga dokter dapat menyesuaikan terapi. Meskipun memiliki potensi besar, liquid biopsy masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal deteksi ctDNA pada tahap awal.
Kendala lain adalah biaya, yang harus terjangkau agar liquid biopsy dapat diadopsi secara luas. Hasil positif dari liquid biopsy belum cukup untuk diagnosis kanker, biasanya digunakan sebagai alat tambahan yang menunjuk pada pemeriksaan lebih lanjut seperti pencitraan atau biopsi konvensional.
Dr. Sajjanshetty menyimpulkan, “Liquid biopsy merupakan terobosan dalam deteksi dan pengobatan kanker. Seiring kemajuan teknologi, aplikasinya diharapkan dapat meluas. Tes liquid biopsy untuk beberapa jenis kanker sudah rutin digunakan dalam praktik klinis. Kami berharap suatu saat, tes darah biasa dapat mendeteksi kanker dengan mudah seperti mengukur kadar hemoglobin darah.” Pasien mendapat manfaat dari peningkatan harapan dengan pengujian yang kurang invasif, sementara dokter memiliki alat kuat bagi mereka untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang penyakit.
Liquid biopsy adalah teknik inovatif yang memungkinkan deteksi kanker melalui analisis sampel darah atau cairan tubuh lainnya tanpa prosedur invasif. Dengan kemampuannya untuk mendeteksi kanker pada tahap awal, liquid biopsy menyajikan peluang besar dalam pengobatan kanker yang lebih efektif dan berfokus pada kebutuhan pasien. Teknologi ini masih dalam tahap evolusi dan berpotensi untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan.
Liquid biopsy dapat mengubah cara kita mendeteksi dan mengelola kanker. Metode ini menawarkan kelebihan besar, termasuk deteksi dini dan kemampuan pemantauan terapi yang adaptif. Meskipun menghadapi beberapa tantangan, langkah menuju penerapan yang lebih luas diharapkan dapat memberikan harapan lebih kepada pasien dan profesional medis.
Sumber Asli: www.onlymyhealth.com