Fitur Unik Kanker Usus Besar Dini pada Minoritas Ras dan Etnis

Penelitian menunjukkan bahwa kanker usus besar tipe awal lebih sering terjadi pada ras dan etnis minoritas. Dengan sifat molekuler yang berbeda dibandingkan tipe terlambat, kanker ini cenderung lebih agresif dan sulit dirawat, mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut dan intervensi pencegahan yang lebih baik.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kanker usus besar tipe awal lebih umum terjadi pada kelompok ras dan etnis minoritas. Dokter dari Baylor College of Medicine dan lembaga terkait mengungkapkan bahwa terdapat fitur molekuler yang berbeda antara kanker usus besar tipe awal dan tipe terlambat. Kanker tipe awal cenderung lebih agresif dan paling banyak terjadi di sisi kiri kolon. 80% kasus awal bersifat sporadik, tanpa dasar mutasi genetik.

Tim peneliti menemukan bahwa modifikasi epigenetik, yang mengubah ekspresi gen tanpa mengubah urutan DNA, mungkin bertanggung jawab atas perbedaan ini. Mereka menganalisis pola metilasi DNA dalam sampel kanker dan non-kanker dari pasien kanker usus besar tipe awal, menemukan bahwa kanker tipe awal memiliki perubahan luas dalam metilasi DNA yang mendukung pertumbuhan tumor.

Penelitian ini juga mengidentifikasi gen metabolik yang berbeda secara signifikan antara pasien ras/etnis minoritas dengan pasien Kaukasia. Temuan ini penting karena mendukung perlunya inklusi populasi yang kurang terwakili dalam penelitian kanker. Peneliti berharap bisa menemukan biomarker baru yang dapat menunjukkan risiko kanker lebih tinggi pada pasien minoritas.

Temuan ini menggambarkan perbedaan antara kanker usus besar tipe awal dan terlambat, serta perbedaan dalam populasi ras/etnis. Karenanya, penelitian lanjutan tentang mekanisme epigenetik dalam kanker ini merupakan langkah penting untuk pengembangan intervensi pencegahan dan terapi yang lebih efektif.

Tim peneliti mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada keluarga Walter Worth atas sumbangan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini juga didanai oleh National Institutes of Health dan lembaga lainnya.

Kanker usus besar biasanya didiagnosis pada orang berusia di atas 50 tahun, namun terjadi peningkatan signifikan kasus pada orang yang lebih muda, terutama di kalangan ras dan etnis minoritas. Penelitian ini berfokus pada pemahaman sifat-sifat molekuler kanker usus besar yang muncul lebih awal dan mengapa kelompok minoritas mengalami lebih banyak kasus dengan prognosis yang lebih buruk. Kombinasi faktor lingkungan, serta pengaruh epigenetik yang menekankan modifikasi gen tanpa perubahan dalam DNA mungkin mendasarinya.

Kanker usus besar tipe awal sangat memperngaruhi populasi ras dan etnis minoritas, memiliki karakteristik molekuler yang berbeda dari tipe terlambat dan menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam penelitian. Temuan ini menyarankan pentingnya mengeksplorasi pengaruh lingkungan, epigenetik, dan mengidentifikasi biomarker baru untuk diagnosa dan intervensi lebih baik.

Sumber Asli: www.bcm.edu

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *