Hidup Setelah Diagnosis: Cerita Penyintas Kanker

Di AS, terdapat lebih dari 18 juta penyintas kanker, menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah kasus, terutama di kalangan wanita dan minoritas. Masalah isolasi sosial dan tantangan finansial sering dihadapi oleh penyintas, terutama yang lebih muda. Meskipun pengobatan kanker telah maju, banyak pertanyaan tetap ada mengenai penyebab lonjakan diagnosis kanker ini.

Kehidupan setelah diagnosis kanker mengalami transformasi signifikan. Dengan lebih dari 18 juta penyintas di AS, proporsi penyintas meningkat menjadi 5,5% dari populasi, dibandingkan dengan hanya 1% di tahun 1970-an. Hal ini dipicu oleh peningkatan diagnosis kanker, terutama di kalangan wanita dan minoritas rasial. Meskipun banyak kemajuan dalam pengobatan kanker, alasan lonjakan ini, seperti obesitas dan polusi, masih belum sepenuhnya dipahami.

Penduduk penyintas sering merasakan isolasi sosial, bahkan dari keluarga dan teman dekat. Fenomena tersebut dikenal dengan istilah “cancer ghosting,” seperti yang dialami Ashley Levinson, di mana beberapa anggota keluarga menjauh ketika ia didiagnosis.

Bagi penyintas muda, banyak tantangan finansial dan emosional yang perlu dihadapi, seperti memelihara pekerjaan untuk mempertahankan asuransi kesehatan dan mengatasi isu kesuburan. Abigail Glavy, salah satu penyintas, merasa cemas untuk kembali berpacaran setelah mengalami mastektomi ganda. Namun, dengan kesabaran pasangan, ia berhasil menemukan kembali cinta dan intimasi.

Tingginya angka penyintas kanker membuat perlu adanya pemahaman tentang dinamika kehidupan setelah diagnosis kanker. Berbagai faktor, baik medis maupun sosial, berkontribusi pada pengalaman penyintas, terutama di kalangan kelompok usia muda. Karakteristik ini menggambarkan bagaimana kanker tidak lagi menjadi masalah eksklusif untuk usia lanjut, dan tantangan yang berbeda dihadapi oleh wanita yang lebih muda dan kaum minoritas.

Survivorship kanker hari ini melibatkan lebih dari sekadar pemulihan fisik. Perubahan sosial dan emosional yang kompleks dapat menambah beratnya pengalaman. Meskipun kemajuan dalam pengobatan kanker mengubah harapan hidup, tantangan seperti isolasi sosial dan permasalahan dalam relasi tetap ada. Menyediakan dukungan sosial dan pemahaman adalah kunci bagi penyintas untuk melanjutkan kehidupan dengan lebih baik setelah diagnosis.

Sumber Asli: health.wusf.usf.edu

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *