Virtual Reality dan hipnosis memberikan bantuan signifikan kepada pasien kanker darah dengan mengurangi rasa sakit dan kecemasan melalui lingkungan imersif yang menenangkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi VR dengan hipnosis dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan dukungan emosional bagi pasien dalam proses pemulihan mereka.
Virtual Reality (VR) dan hipnosis memberikan bantuan bagi pasien kanker darah dengan mengurangi rasa sakit dan kecemasan, serta meningkatkan kenyamanan emosional mereka. Di Montreal, penelitian yang dipimpin oleh David Ogez, profesor asistensi di Université de Montréal, mengeksplorasi penggunaan VR dan hipnosis untuk meredakan stres emosional pada pasien kanker darah. Dalam tahap awal percobaan, 10 pasien diajak berpartisipasi, sebelum proyek diperluas menjadi 60 pasien dengan dua kelompok: satu kelompok menggunakan VR dan hipnosis, sedangkan kelompok kontrol hanya mengisi angket.
Lingkungan imersif yang dikustomisasi memberikan pengalaman menenangkan kepada pasien. Melalui penggunaan kamera 360 derajat, lebih dari 700 lokasi yang menenangkan telah direkam dan tersedia untuk pasien. Jean-François Malouin, pendiri Super Splendide, menjelaskan bahwa konten yang relevan bagi pasien akan memberikan dampak yang lebih kuat dibanding video umum. Video tersebut dirancang untuk berputar secara terus menerus, memudahkan pasien dengan mobilitas terbatas untuk berinteraksi.
Tim penelitian juga menambahkan alat interaktif dan sugesti hipnosis untuk pengalaman yang lebih mendalam. Misalnya, pasien dapat melihat tangan mereka berkilau dan secara simbolis mengajak mereka untuk menempatkan ‘berlian’ pada bagian tubuh yang terasa sakit. Sesi dapat dipandu oleh terapis yang dapat menyesuaikan konten sesuai kebutuhan pasien, memberikan dua pendekatan yang sesuai.
Pasien pasca transplantasi menjadi fokus utama penelitian ini, karena mereka berada dalam kondisi yang sangat rentan, sering kali terisolasi dengan rasa sakit dan kelelahan yang parah. Hasil awal menunjukkan efek terapi yang menjanjikan, dan beberapa pasien bahkan ingin menyimpan perangkat VR mereka setelah sesi. Penelitian juga menunjukkan bahwa VR dapat membangkitkan kenangan emosional yang tak terduga bagi pasien, dengan catatan jurnal untuk mengamati hasil jangka panjang.
Jika hasil penelitian positif, penggunaan kombinasi VR dan hipnosis dapat diperluas ke klinik kemoterapi rawat jalan dan terapi psikoterapi untuk mengobati gangguan kecemasan dan depresi. Ogez berharap teknologi ini dapat menjadi lebih aksesibel dan ramah pengguna, selaras dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.
Penggunaan teknologi dalam perawatan kesehatan semakin berkembang, dengan Virtual Reality dan hipnosis muncul sebagai solusi inovatif untuk mengurangi stres dan nyeri pada pasien kanker darah. Pasien sering menghadapi tantangan emosional dan fisik yang besar selama perawatan, dan teknologi ini dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dan meringankan beban psikologis mereka. Penelitian yang dilakukan di Montreal berfokus pada pemanfaatan VR untuk memberikan pengalaman yang menenangkan dan membawa pasien ke lingkungan yang lebih positif.
Penggunaan Virtual Reality dan hipnosis menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker darah. Dengan menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi dan mendukung, terapi ini membantu mengurangi rasa sakit dan kecemasan, serta memberikan kesempatan untuk rilis emosional. Melalui penelitian lebih lanjut, diharapkan metode ini dapat diperluas ke pengaturan medis lainnya, membawa dampak positif bagi lebih banyak pasien. Dengan hasil awal yang menjanjikan, ada harapan baru bagi pasien yang berjuang melawan kanker dan efek samping dari perawatan mereka.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com