Salmonella: Terapi Menjanjikan untuk Kanker Usus Besar

Penelitian terbaru menunjukkan potensi Salmonella sebagai terapi kanker usus. Bakteri ini dimodifikasi untuk tidak menguras asparagin yang penting bagi aktivasi sel T, sehingga sistem kekebalan dapat berfungsi lebih baik. Temuan ini menawarkan strategi baru dalam mengatasi kanker dengan memaksimalkan efek kombinasi dari bakteri dan imunitas tubuh.

Penelitian menunjukkan bakteri Salmonella dapat diarahkan untuk melawan kanker usus besar. Ini bukanlah hal baru; konsepsi mengobati kanker dengan infeksi bakteri sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Meskipun cara kuno ini berisiko tinggi, kemajuan genetika memungkinkan modifikasi bakteri agar aman bagi pasien kanker, menjadikan Salmonella kandidat potensial dalam imunoterapi kanker.

Studi yang dipimpin oleh Dr. Kendle Maslowski dari University of Glasgow mengamati bagaimana sel T berinteraksi dengan Salmonella pada model kanker usus. Salmonella memiliki kemampuan untuk memasuki tumor dan bersaing dengan sel kanker untuk mendapatkan nutrisi. Namun, masalahnya adalah Salomenela menghabiskan asparagin yang esensial untuk aktivasi sel T.

Temuan baru menunjukkan bahwa bakteri bisa direkayasa agar tidak mengonsumsi asparagin, sehingga memberi kesempatan bagi sel T untuk melawan sel tumor secara efektif. Tim peneliti berhasil membuat strain Salmonella yang lebih baik berfungsi dengan sel T, sehingga dapat menyerang kanker dari dua sisi: mengganggu nutrisi kanker dan meningkatkan respons sistem kekebalan.

Langkah selanjutnya adalah mengeksplorasi sinergi antara sel T dan Salmonella terhadap kanker usus. Mereka juga berencana untuk menemukan cara untuk memfokuskan mekanisme agar Salmonella hanya mengurangi asparagin pada sel kanker. Temuan ini juga menargetkan gen c-Myc, yang berperan penting dalam pertumbuhan kanser.

Pada intinya, peneliti berharap bisa mengoptimalkan potensi terapi ini dengan menjadikan Salmonella sebagai alat untuk melawan kanker, menandai perubahan besar dalam pendekatan imunoterapi.

Artikel ini membahas penelitian terbaru tentang penggunaan Salmonella sebagai terapi untuk kanker usus besar. Sejarah penggunaan bakteri untuk pengobatan kanker menjelaskan bagaimana ide ini telah ada selama ribuan tahun, namun hanya baru-baru ini mendapat perhatian kembali berkat kemajuan dalam teknologi genetika. Salmonella diketahui mampu menyerang tumor, tetapi tantangannya adalah bagaimana mengoptimalkan reaksi sistem kekebalan.

Penelitian ini menyiratkan bahwa pengembangan terapi berbasis Salmonella dapat menjadi langkah maju dalam perang melawan kanker usus besar. Dengan kemampuan untuk menargetkan baik sel kanker maupun meningkatkan aktivitas sel T, alternatif ini menjanjikan potensi besar untuk pengobatan masa depan. Penemuan ini juga membuka jalan untuk pemahaman lebih lanjut tentang peran asparagin dan gen c-Myc dalam terapi kanker.

Sumber Asli: news.cancerresearchuk.org

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *