Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan GLP-1 RA tidak menambah risiko kanker tiroid jangka pendek. Hasil dari analisis meliputi lebih dari 98.000 pengguna GLP-1 RA dan 2,49 juta pengguna DPP-4i, dengan masa tindak lanjut 1,8 hingga 3,0 tahun. Peneliti menyarankan bahwa meskipun tidak ada risiko terdeteksi dalam jangka pendek, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menilai penggunaan jangka panjang.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 16 Januari di jurnal Thyroid menunjukkan bahwa penggunaan agonis reseptor peptida-1 glukagon (GLP-1 RA) tidak meningkatkan risiko kanker tiroid dalam jangka pendek. Penelitian ini dilakukan oleh Sarah M. Baxter dan rekan-rekannya dari Queen’s University Belfast, yang menganalisis data dari 98.147 pengguna GLP-1 RA dan sekitar 2,49 juta pengguna penghambat dipeptidil peptidase-4 (DPP-4i) dengan masa tindak lanjut rata-rata antara 1,8 hingga 3,0 tahun. Hasil menunjukkan rasio bahaya tertimbang yang menunjukkan tidak adanya peningkatan risiko kanker tiroid (0,81).
GLP-1 RA adalah obat yang umum digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, sementara DPP-4i juga merupakan pilihan pengobatan. Ada kekhawatiran sebelumnya mengenai potensi risiko kanker tiroid yang terkait dengan penggunaan GLP-1 RA. Penelitian ini bertujuan memberikan kepastian kepada pasien dan dokter mengenai keselamatan penggunaan jangka pendek GLP-1 RA.
Penelitian ini memberikan bukti awal bahwa penggunaan GLP-1 RA tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker tiroid dalam jangka waktu pendek. Namun, penulis mengungkapkan bahwa data tidak cukup untuk mengesampingkan risiko yang mungkin ada dengan penggunaan jangka panjang. Oleh karena itu, lebih banyak penelitian diperlukan untuk mengonfirmasi keselamatan penggunaan GLP-1 RA dalam jangka panjang.
Sumber Asli: www.physiciansweekly.com