Kombinasi Lima Obat Menargetkan Limfoma B Agresif

Penelitian NIH mengembangkan pengobatan baru untuk limfoma B agresif yang tidak merespons pengobatan standar. Kombinasi lima obat (ViPOR) menunjukkan remisi signifikan, dengan 38% pasien mengalami respons lengkap. Efek samping cenderung ringan, memberikan harapan untuk penambahan obat lainnya serta terapi untuk limfoma lain.

Peneliti di National Institutes of Health (NIH) telah mengembangkan pengobatan kombinasi lima obat yang tidak berbasis kemoterapi untuk pasien dengan limfoma B agresif, khususnya diffused large B-cell lymphoma (DLBCL), yang tidak merespon pengobatan standar. Kombinasi obat tersebut, bernama ViPOR, melibatkan venetoclax, ibrutinib, prednisone, obinutuzumab, dan lenalidomide, yang secara signifikan mengurangi ukuran tumor pada 54% pasien. Dalam studi tersebut, 38% pasien mengalami respons lengkap dengan tumor yang menghilang sepenuhnya.

Dalam uji klinis fase 1b/2, 50 pasien DLBCL yang tidak respons terhadap pengobatan yang ada dapat menjalani enam siklus pengobatan ViPOR. Hasil menunjukkan bahwa pasien dengan dua subtipe DLBCL, non-GCB dan double-hit GCB, memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Selain itu, 30% pasien yang sebelumnya tidak merespons terapi CAR T-cell juga mencapai remisi yang bertahan setelah menjalani ViPOR.

Efek samping dari kombinasi lima obat ini terutama ringan hingga sedang dan meningkat ketika jeda pengobatan diberikan. Hanya lima pasien yang harus menghentikan perawatan karena efek samping. Peneliti menyatakan potensi untuk menambahkan obat lain ke dalam ViPOR untuk meningkatkan efektivitasnya, dan sedang mengeksplorasi pengobatan ini untuk jenis limfoma lain yang resisten terhadap terapi sebelumnya.

Tim penelitian, yang dipimpin oleh Dr. Christopher J. Melani dari NCI, juga merencanakan studi fase 2 yang lebih besar di berbagai pusat untuk mengonfirmasi aktivitas ViPOR. Tantangan selanjutnya adalah mengembangkan terapi untuk subtipe GCB DLBCL lainnya yang kurang responsif terhadap pengobatan ini.

Limfoma B agresif, khususnya diffused large B-cell lymphoma (DLBCL), merupakan jenis kanker yang kompleks dan sering kali resisten terhadap terapi standar. Pengobatan ini ditujukan untuk pasien yang telah mengalami kekambuhan atau gagal merespon perawatan sebelumnya. Penelitian ini berfokus pada pendekatan baru yang menggabungkan beberapa obat untuk menargetkan berbagai jalur molekuler yang penting bagi kelangsungan hidup sel tumor.

Pengobatan kombinasi lima obat ViPOR menunjukkan hasil yang menjanjikan bagi pasien dengan limfoma B agresif yang tidak merespon pengobatan standar, dengan banyak pasien mencapai remisi lengkap. Sementara efek samping terpantau ringan hingga sedang, ada harapan untuk meningkatkan pendekatan ini dengan penambahan obat baru. Studi lebih lanjut di berbagai pusat akan dilakukan untuk mengkonfirmasi keberhasilan ViPOR pada subtipe limfoma tertentu.

Sumber Asli: www.cancer.gov

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *