NIPS Tingkatkan Survival Pasien Kanker Lambung dengan Metastasis Peritoneal

NIPS (kemoterapi intraperitoneal dan intravena) menunjukkan peningkatan signifikan dalam survival dibandingkan PS pada pasien kanker lambung dengan metastasis peritoneal, dengan median OS mencapai 19,4 bulan. Selain itu, tingkat keberhasilan operasi konversi juga lebih tinggi di kelompok NIPS. Keseluruhan, NIPS menawarkan pendekatan yang lebih baik untuk pengobatan kondisi ini.

Kemoterapi intraperitoneal dan intravena menggunakan paclitaxel dan S-1 (NIPS) telah terbukti meningkatkan survival secara signifikan dibandingkan dengan kombinasi paclitaxel intravena dan S-1 (PS) pada pasien kanker lambung dengan metastasis peritoneal. Data dari uji klinis fase 3 DRAGON-01 menunjukkan median overall survival (OS) NIPS mencapai 19,4 bulan, sedangkan PS hanya 13,9 bulan, dengan pengurangan risiko kematian sebesar 34%. Selain itu, NIPS juga meningkatkan tingkat keberhasilan operasi konversi dibandingkan PS. Kajian menunjukkan NIPS efektif dan aman, mendorong kemungkinan perubahan dalam praktik klinis.

Kanker lambung dengan metastasis peritoneal seringkali menghasilkan tingkat kegagalan pengobatan yang tinggi. Walaupun NIPS menunjukkan hasil yang menjanjikan, kurangnya bukti tingkat tinggi membatasi penerapan metode ini dalam pedoman pengobatan utama. Uji coba sebelumnya seperti PHOENIX-GC menunjukkan tren survival, tetapi tidak mencapai signifikansi statistik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai keefektifan NIPS dalam konteks ini dan memvalidasi pendekatan tersebut.

NIPS menunjukkan keunggulan signifikan dalam meningkatkan overall survival pada pasien dengan kanker lambung yang mengalami metastasis peritoneal. Dengan hasil ini, ada potensi untuk mengubah praktik pengobatan saat ini demi memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien. Namun, peneliti mencatat bahwa studi ini memiliki batasan, termasuk keragaman populasi yang terbatas, dan kesesuaian dengan pedoman saat ini perlu dipertimbangkan.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *