Studi SCIENCE menunjukkan fitur positif dari sintilimab dengan kemoradioterapi untuk kanker esofagus. Laporan awal mencatat tingkat respons patologis lengkap (pCR) yang lebih tinggi dengan sintilimab dibandingkan kemoradioterapi tradisional. Penelitian ini mengusulkan potensi perubahan standar pengobatan ke arah yang lebih baik.
Sintilimab praoperatif ditambah dengan kemoradioterapi menunjukkan peningkatan signifikan pada laju respons patologis lengkap pada pasien dengan kanker sel skuamosa esofagus yang dapat dioperasi. Dalam uji klinis fase 3 SCIENCE, serangkaian data awal mengungkapkan bahwa regimen sintilimab dengan kemoradioterapi (CRT) mencapai tingkat pCR sebesar 60%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya kemoradioterapi yang hanya 47,3%. Melihat temuan ini, peneliti yakin bahwa kombinasi terapi tersebut dapat memperbaiki hasil tanpa meningkatkan risiko bedah. Dr. Xuefeng Leng, penulis utama studi, menegaskan potensi sintilimab dengan CRT untuk menjadi standar perawatan baru di masa depan.
Kanker esofagus, terutama tipe sel skuamosa, merupakan salah satu bentuk kanker dengan tingkat kematian tinggi. Perawatan yang ada, seperti kemoradioterapi, adalah standar di East Asia, tetapi hasilnya tidak selalu optimal. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk menemukan strategi pengobatan neoadjuvan yang lebih efektif, yang dapat meningkatkan laju respons dan outcomes pasien.
Temuan dari studi SCIENCE menunjukkan bahwa kombinasi sintilimab dan kemoradioterapi meningkatkan kemungkinan pasien mencapai hasil pCR yang lebih baik dibandingkan dengan metode pengobatan tunggal. Terapi ini layak dicoba lebih lanjut untuk menjadi bagian dari standar perawatan kanker esofagus. Keamanan dan efektivitas kombinasi ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan risiko komplikasi bedah yang tetap terjaga.
Sumber Asli: nursing.onclive.com
