Risiko Kesehatan Serius untuk Penyintas Kanker Anak di Usia Dewasa

Lebih dari 80% penyintas kanker anak menghadapi risiko kesehatan serius pada usia 45 tahun, termasuk kanker kolorektal dan penyakit jantung. Hanya sedikit yang mematuhi pedoman kesehatan untuk pemantauan. Penelitian ini menyoroti pentingnya kesadaran dan akses ke pemeriksaan bagi penyintas untuk mendeteksi potensi risiko kesehatan.

Lebih dari 80% penyintas kanker anak akan menghadapi risiko kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan kanker kolorektal, pada usia 45 tahun menurut penelitian baru di Kanada. Penelitian yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal (CMAJ) menunjukkan bahwa penyintas kanker anak lebih rentan terhadap penyakit dibandingkan populasi umum.

Risiko kanker kolorektal pada penyintas adalah 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum. Wanita yang telah menerima terapi radiasi dada selama kanak-kanak memiliki risiko kanker payudara yang setara dengan individu yang memiliki mutasi genetik predisposisi.

Dr. Paul Nathan, salah satu penulis penelitian, menjelaskan bahwa meskipun kanker anak dapat diobati, prosedur pengobatan seperti kemoterapi dan radiasi dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius. Sekitar 1.000 anak didiagnosis kanker setiap tahun di Kanada, dan 84% dari mereka bertahan lebih dari lima tahun.

Anak-anak sangat rentan terhadap pengobatan kanker karena tubuh mereka masih berkembang. Efek samping jangka panjang sering kali muncul bertahun-tahun kemudian, dan banyak penyintas tidak menyadari risiko tersebut. Peneliti menganalisis data dari 3.241 penyintas kanker anak dan menemukan bahwa sebagian besar berisiko mengalami efek samping jangka panjang.

Meskipun terdapat pedoman untuk pemantauan efek samping, pematuhan penyintas terhadap saran pemeriksaan sangat rendah. Hanya 13% yang mengikuti rekomendasi skrining kanker kolorektal, 6% untuk kanker payudara, sementara 53% untuk penyakit jantung. Angka kepatuhan yang lebih tinggi ditemukan pada mereka yang lebih tua saat diagnosis.

Kompleksitas pedoman dan kurangnya informasi tentang perawatan yang diterima menjadi alasan rendahnya kepatuhan terhadap pemeriksaan. Akses ke klinik untuk penyintas kanker anak juga terbatas di kota-kota besar, yang membuatnya sulit bagi mereka yang jauh dari lokasi tersebut untuk mengikuti pemeriksaan.

Para peneliti berencana meluncurkan studi baru untuk mengevaluasi efektivitas pengingat bagi penyintas kanker anak agar menjalani pemeriksaan kesehatan yang diperlukan, yang diharapkan dapat mengurangi jumlah efek samping yang tidak terdeteksi secara efektif.

Penyintas kanker anak sering kali menghadapi risiko kesehatan yang serius akibat pengobatan yang diterima saat mereka masih kecil. Pengobatan seperti kemoterapi, radiasi, dan transplantasi sumsum tulang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang sering kali tidak disadari oleh penyintas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun tingkat kelangsungan hidup tinggi, banyak penyintas tidak mengikuti pedoman pemeriksaan kesehatan yang dapat mendeteksi risiko ini secara dini.

Sebagian besar penyintas kanker anak berisiko menghadapi penyakit serius akibat pengobatan yang dilakukan. Sangat penting bagi mereka untuk mengikuti pedoman pemeriksaan kesehatan meskipun banyak yang tidak menyadari risiko dan kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan. Upaya untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga komunikasi dengan penyintas kanker anak dapat membantu mencegah efek samping jangka panjang yang mungkin terjadi.

Sumber Asli: globalnews.ca

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *