Status ctDNA sebagai Prediktor Kelangsungan Hidup Pasien Kanker Usus Besar Stadium III

Status ctDNA positif pada pasien kanker usus besar stadium III berhubungan dengan DFS yang lebih buruk, tetapi memberikan hasil yang lebih baik dengan celecoxib dibandingkan plasebo. Pasien ctDNA negatif serta positif menunjukkan hasil berbeda dalam kelangsungan hidup, dengan perlunya strategi pengobatan tambahan untuk mengurangi risiko kekambuhan.

Hasil analisis tambahan dari studi CALGB/SWOG 80702 menunjukkan bahwa status ctDNA positif berhubungan dengan tingkat kelangsungan hidup bebas penyakit (DFS) yang lebih buruk pada pasien kanker usus besar stadium III, namun pasien dengan ctDNA positif mengalami peningkatan DFS yang signifikan saat diobati dengan celecoxib dibandingkan plasebo. Dari 767 pasien dengan ctDNA negatif, 3 tahun DFS tercatat 86,5%, sedangkan pada 173 pasien ctDNA positif, hanya 33,7%.

Hasil ini menunjukkan perlunya strategi tambahan di luar kemoterapi standar untuk mengurangi risiko kekambuhan. Sekitar sepertiga pasien kanker usus besar mengalami keterlibatan kelenjar getah bening, dan setelah operasi, banyak dari mereka bisa mengalami kekambuhan. Oleh karena itu, status ctDNA setelah operasi dapat membantu dalam keputusan pengobatan tambahan.

Celecoxib, obat yang merupakan penghambat COX-2, memberikan manfaat signifikan bagi pasien ctDNA positif di mana DFS 3 tahun tercatat 41,0% dibandingkan 22,6% untuk plasebo. Sebaliknya, pasien ctDNA negatif menunjukkan hasil DFS yang serupa terlepas dari pengobatan yang didapat. Temuan menunjukkan bahwa analisis ctDNA dapat menjadi indikator penting dalam menetapkan pengobatan adjuvan.

Selanjutnya, Dr. Jonathan Nowak yang memimpin studi ini menyebutkan bahwa temuan tersebut mengindikasikan perlunya analisis lebih lanjut untuk mengevaluasi ketepatan terapi adjuvan berdasarkan status ctDNA. Penelitian ini berpotensi menghadirkan strategi baru yang lebih efektif dalam mencegah kekambuhan kanker usus besar.

Dalam penelitian ini, perhatian berfokus pada status ctDNA (circulating tumor DNA) sebagai indikator prognosis pada pasien kanker usus besar stadium III pasca operasi. Kanker usus besar stadium III yang sering mengalami kekambuhan meskipun sudah menjalani pembedahan optimal dan kemoterapi memerlukan pendekatan baru dalam pengobatan. Celecoxib, yang telah ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya, bisa membantu meningkatkan DFS dan OS pada pasien kanker usus besar.

Hasil analisis menunjukkan bahwa status ctDNA setelah operasi menjadi indikator yang signifikan untuk prognostik DFS dan bantuan adjuvan celecoxib. Dengan temuan ini, penggunaan ctDNA dalam keputusan pengobatan dapat dioptimalkan untuk pasien kanker usus besar, terutama mereka yang berisiko tinggi mengalami kekambuhan. Penelitian lebih lanjut tentang analisis ctDNA diharapkan bisa memberi kejelasan lebih jauh dan memperbaiki strategi pengobatan pasca pembedahan.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *