Tes darah baru menunjukkan sensitivitas tinggi untuk kanker kolorektal, mendeteksi hampir 80% kasus dan lebih dari 90% untuk neoplasia kolorektal lanjut. Penelitian menunjukkan potensi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap skrining kanker. Spesifikasi, sensitivitas, dan hasil menunjukkan bahwa ini bisa menjadi alat baru dalam program skrining kanker kolorektal.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tes darah untuk skrining kanker kolorektal memiliki sensitivitas tinggi pada individu dengan risiko rata-rata. Dalam uji coba besar yang dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO, tes ini mengidentifikasi hampir 80% kasus kanker kolorektal, dengan spesifisitas lebih dari 90% untuk neoplasia kolorektal lanjut.
Aasma Shaukat, MD, dari NYU Grossman School of Medicine, menyatakan bahwa tes darah ini dapat menjadi alternatif yang nyaman dan efektif untuk meningkatkan tingkat partisipasi dalam skrining kanker kolorektal.
Kolorektal kanker diperkirakan menjadi penyebab kematian kanker kedua di AS, dengan hanya 59% individu yang memenuhi syarat untuk skrining yang sudah memenuhi jadwal. Shaukat menegaskan bahwa tes darah dapat meningkatkan kepatuhan dibandingkan skrining kolonoskopi atau tes berbasis tinja saat ini.
Uji PREEMPT CRC melibatkan 27,010 peserta berusia 45-85 tahun dengan risiko rata-rata. Dari keseluruhan, 72 peserta terdiagnosis kanker kolorektal, dan hasil menunjukkan sensitivitas 79,2% untuk kanker kolorektal dan spesifisitas 91,5% untuk neoplasia kolorektal lanjut.
Pamela L. Kunz, MD, menggambarkan tes ini sebagai alat tambahan dalam upaya skrining kanker kolorektal. Ia menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan sensitivitas dan untuk mengidentifikasi perbedaan antara ras dan etnis dalam hasil. Saat ini, karakteristik tes ini tidak sekuat tes darah lain seperti Guardant Health’s Shield.
Kanker kolorektal adalah masalah kesehatan yang meningkat, diperoleh dari laporan American Cancer Society yang memproyeksikan akan menjadi penyebab utama kematian kanker di AS. Banyak individu yang memenuhi syarat untuk skrining tidak menjalani proses tersebut, menunjukkan perlunya metode skrining yang lebih efektif dan diakses, seperti tes darah, untuk meningkatkan kepatuhan.
Tes darah investigasi menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mendeteksi kanker kolorektal dan neoplasia kolorektal lanjut, menawarkan opsi baru untuk meningkatkan tingkat skrining. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan hasil sensitivitas dan spesifisitasnya. Ini diharapkan dapat mengatasi hambatan yang ada dalam skrining kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.healio.com