Laporan menyebutkan 9.000 penduduk Hawaiʻi akan didiagnosis kanker, dengan peningkatan pada wanita. Biomarker testing penting untuk menghubungkan pasien dengan pengobatan yang tepat. Cancer Action Network mendukung legislasi baru untuk meningkatkan akses. Penelitian kanker pankreas senilai $3,4 juta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pencegahan.
Sebuah laporan baru menunjukkan 9.000 penduduk Hawaiʻi akan didiagnosis kanker, dengan lebih dari 2.000 di antaranya diperkirakan meninggal dunia. Meskipun ada peningkatan kasus pada tahun 2025, jumlah kematian diprediksi akan menurun dibandingkan dengan tahun 2024. Laporan ini memberikan peluang bagi pembuat kebijakan Hawaiʻi untuk bekerja sama dengan American Cancer Society guna mendukung pencegahan kanker, perawatan, dan akses layanan kesehatan.
Tingkat diagnosis kanker menunjukkan kenaikan pada wanita dibandingkan pria, terutama pada wanita usia muda. Wanita berusia 50-64 tahun kini memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan pria, sementara tingkat kanker pada wanita muda 82% lebih tinggi dari pria. Biomarker testing menjadi penting dalam menghubungkan pasien dengan terapi yang tepat, membantu meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi efek samping yang tidak perlu.
Berdasarkan jaringan aksi kanker, cakupan asuransi tidak sejalan dengan inovasi dalam biomarker testing, memaksa pasien untuk mengambil keputusan mahal untuk tes tersebut. Advocates dari Cancer Action Network sedang mendorong legislator untuk mendukung rencana bill baru yang akan meningkatkan akses biomarker testing di seluruh negara bagian. “Uji biomarker adalah langkah penting untuk mengakses pengobatan presisi,” kata Cynthia Au, Direktur Hubungan Pemerintahan di Hawaiʻi.
Legislasi tersebut diharapkan mengharuskan perusahaan asuransi yang diatur negara untuk menanggung biomarker testing yang diperlukan berdasarkan bukti ilmiah. Selain meningkatkan akses terhadap biomarker testing, Cancer Action Network juga akan mendorong kebijakan berbasis bukti lainnya, termasuk kolorektal kanker, preservasi kesuburan, dan perlindungan terhadap merokok.
University of Hawaiʻi Cancer Center telah menerima hibah sebesar $3,4 juta dari National Cancer Institute untuk penelitian baru mengenai kanker pankreas, yang merupakan salah satu kanker paling mematikan di Hawaiʻi. Penelitian ini dipimpin oleh Professor Lang Wu dan bertujuan untuk meningkatkan prediksi risiko serta tindakan pencegahan terhadap kanker pankreas, yang sering kali terdiagnosis pada tahap lanjut.
Dengan meningkatkan pemahaman tentang kanker pankreas, diharapkan strategi pencegahan yang lebih efektif dapat dikembangkan. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi populasi kurang terlayani di Hawaiʻi dan kelompok yang beragam di seluruh negara.
Di Hawaiʻi, tingkat diagnosis kanker meningkat, dengan fokus baru pada biomarker testing yang dapat menghubungkan pasien dengan pengobatan yang tepat. Ketidakcocokan antara kemajuan dalam biomarker testing dan cakupan asuransi menjadi tantangan bagi pasien, sementara upaya legislatif sedang dilakukan untuk meningkatkan akses terhadap perawatan yang lebih baik bagi mereka. Penelitian mengenai kanker pankreas juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kematian.
Laporan terbaru menunjukkan perluasan diagnosis kanker di Hawaiʻi dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses biomarker testing. Ini akan membantu menghubungkan pasien dengan pengobatan presisi dan mengurangi beban penyakit, terutama di kalangan kelompok yang paling terkena dampak. Penelitian di bidang kanker pankreas juga menunjukkan harapan untuk meningkatkan pemahaman dan pencegahan terhadap penyakit ini.
Sumber Asli: bigislandnow.com