Deteksi Kanker Tiroid Meningkat Karena Skrining dengan GLP-1

Penelitian menunjukan bahwa penggunaan GLP-1 RA tidak meningkatkan risiko kanker tiroid secara keseluruhan, namun ada peningkatan diagnosis dalam tahun pertama akibat peningkatan skrining. Penelitian melibatkan 351,913 pasien diabetes tipe 2 menunjukkan risiko kanker tiroid sangat rendah di antara pengguna berbagai terapi diabetes. Fokusnya adalah pada masalah overdiagnosis akibat peningkatan pengujian.

Penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan agonis reseptor glukagon-like peptide 1 (GLP-1 RA) tidak meningkatkan risiko kanker tiroid secara keseluruhan, namun terdeteksi adanya peningkatan diagnosis kanker tiroid pada tahun pertama setelah pengobatan dimulai. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan pengujian kanker tiroid dibandingkan dengan penggunaan obat diabetes lainnya. Para peneliti menemukan bahwa diagnosis kanker tiroid lebih banyak terjadi pada pengguna GLP-1 RA, bukan karena peningkatan risiko, melainkan karena lebih banyaknya skrining yang dilakukan oleh dokter. Dalam penelitian yang melibatkan 351.913 pasien dengan diabetes tipe 2, risiko kanker tiroid rata-rata rendah, dengan persentase 0,17% di kelompok GLP-1 RA.

Hubungan antara penggunaan GLP-1 RA dan risiko kanker tiroid telah menjadi perhatian sejak studi awal menunjukkan risiko kanker tiroid meduler pada hewan percobaan. Meski terdapat kekhawatiran ini, studi terbaru menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Peningkatan diagnosis kanker tiroid mungkin lebih terkait dengan pengujian yang lebih intensif daripada peningkatan risiko kanker itu sendiri.

Secara keseluruhan, data dari penelitian ini dan lainnya memberikan pemahaman yang lebih baik tentang risiko kanker tiroid terkait penggunaan GLP-1 RA. Di samping itu, penting untuk mengatasi masalah overdiagnosis kanker tiroid, yang dapat membawa risiko bagi pasien. Rekomendasi saat ini adalah tidak melakukan pengujian kanker tiroid pada pasien tanpa risiko jika menggunakan GLP-1 RA.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *