Penelitian menunjukkan bahwa tes darah untuk ctDNA pada pasien kanker kolorektal stadium III membantu menentukan prognosis dan efektifitas celecoxib. Pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib memiliki kelangsungan hidup bebas penyakit yang lebih baik dibandingkan plasebo. Pengujian ctDNA pasca operasi berpotensi menjadi panduan bagi pengobatan untuk mencegah kekambuhan.
Penelitian terbaru meneliti bagaimana tes darah untuk mendeteksi DNA tumor sirkulasi (ctDNA) dapat membantu menentukan prognosis dan manfaat pengobatan celecoxib pada pasien kanker kolorektal stadium III. Peneltian ini menunjukkan bahwa menambahkan celecoxib ke kemoterapi FOLFOX meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit pada pasien yang positif ctDNA pasca operasi. Dr. Jonathan Nowak dari Dana-Farber Cancer Institute mempresentasikan temuan ini di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025 di San Francisco.
Studi CALGB/SWOG 80702 menganalisis pasien dengan tes ctDNA untuk mengidentifikasi risiko kekambuhan kanker. Dari 1,011 pasien yang diuji, 189 (18.7%) positif untuk ctDNA. Setelah 3 tahun, 86.6% pasien ctDNA-negatif tidak mengalami pertumbuhan kanker, sementara hanya 36.8% pasien ctDNA-positif yang tidak mengalami kekambuhan.
Pasien ctDNA-negatif tidak menunjukkan perbaikan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas penyakit setelah mengambil celecoxib dibandingkan dengan plasebo. Namun, pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib menunjukkan peningkatan kelangsungan hidup bebas penyakit yang signifikan, dengan 44.1% tidak mengalami pertumbuhan kanker setelah 3 tahun. Selain itu, risiko kematian pada pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib 37% lebih rendah dibandingkan dengan plasebo.
“Tes biomarker berbasis darah untuk ctDNA ini membantu menentukan apakah pasien sebaiknya menerima obat untuk mencegah kekambuhan kanker,” kata Dr. Nowak. Peneliti akan melanjutkan studi tentang biomarker lainnya untuk memilih pasien yang mungkin mendapat manfaat dari celecoxib dan akan mengeksplorasi pengaruh penggunaan kemoterapi yang lebih lama pada pasien ctDNA-positif.
Menurut Dr. Laura Vater, pengujian untuk ctDNA setelah operasi merupakan prosedur berisiko rendah yang sederhana. Penting bagi ahli onkologi untuk memahami temuan ini agar dapat berdiskusi dengan pasien tentang risiko dan manfaatnya.
Penelitian ini berfokus pada penggunaan pengujian ctDNA sebagai biomarker untuk membantu menentukan prognosis serta memandu pengobatan pasca operasi pada pasien kanker kolorektal stadium III. Tes ctDNA dapat memberikan informasi tentang keberadaan sel kanker yang tersisa dan mengarahkan pengobatan yang potensial untuk mencegah kekambuhan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa tes darah untuk ctDNA dapat memberikan informasi penting bagi prospek kelangsungan hidup pasien kanker kolorektal stadium III. Pengobatan dengan celecoxib menunjukkan manfaat signifikan bagi pasien positif ctDNA dalam hal kelangsungan hidup bebas penyakit dan mengurangi risiko kematian. Peneliti akan terus menjelajahi lebih banyak biomarker untuk meningkatkan pilihan pengobatan dan hasil pasien.
Sumber Asli: ascopost.com