ACS memperkirakan lebih dari 2 juta kasus kanker baru dan 600.000 kematian di AS pada tahun 2025. Kanker payudara dan prostat adalah yang paling umum, sementara kanker paru-paru adalah penyebab kematian tertinggi. Data tersebut membantu dalam memahami tren kanker dan perencanaan kesehatan.
American Cancer Society (ACS) melaporkan statistik kanker untuk tahun 2025, memperkirakan lebih dari 2 juta kasus kanker baru di AS, dengan lebih dari 600.000 kematian. Total diagnosis diperkirakan menjadi 2.041.910, yang artinya sekitar 5.600 kasus baru setiap hari. Dari jumlah tersebut, 1.053.250 kasus terjadi pada pria dan 988.660 pada wanita.
Kanker paling umum di kalangan wanita adalah kanker payudara (32%), kanker paru-paru (12%), dan kanker kolorektal (7%). Sementara pada pria, kanker prostat (30%), kanker paru-paru (11%), dan kanker kolorektal (8%) adalah yang paling umum. Diperkirakan 618.120 orang akan meninggal karena kanker, rata-rata 1.700 kematian per hari.
Kanker paling mematikan di kalangan wanita adalah kanker paru-paru (21%), diikuti oleh kanker payudara (14%) dan kanker pankreas (8%). Pada pria, kanker paru-paru juga menjadi yang paling mematikan (20%), diikuti kanker prostat (11%) dan kanker kolorektal (9%). Data yang lebih rinci tentang jumlah kasus dan kematian berdasarkan lokasi kanker juga disediakan.
Laporan ACS ini penting untuk memahami tren kanker dan mortalitas di AS. Melihat proyeksi untuk tahun 2025 membantu dalam perencanaan kesehatan masyarakat dan penelitian lebih lanjut terhadap pencegahan dan pengobatan kanker. Informasi ini diperoleh dari penelitian yang mendalam dan mencakup berbagai jenis kanker serta pengaruhnya pada pria dan wanita secara terpisah.
Statistik kanker 2025 menunjukkan peningkatan kasus kanker baru di AS, dengan kanker payudara dan prostat sebagai yang paling umum. Kanker paru-paru mendominasi sebagai penyebab kematian. Data ini memberi gambaran penting tentang beban kanker di masyarakat, yang penting untuk pengembangan strategi kesehatan masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan.
Sumber Asli: www.renalandurologynews.com