Deteksi ctDNA pasca kemoterapi neoadjuvan pada pasien kanker rektum menunjukkan hubungan signifikan dengan rekomendasi untuk TME. Penelitian melihat 53 pasien dalam trial NEO/CCTG menunjukkan ketahanan yang baik pada pasien dengan organ yang dipertahankan. Riset lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi ctDNA sebagai alat bantu keputusan.
Studi menunjukkan bahwa deteksi ctDNA setelah kemoterapi neoadjuvan berhubungan dengan keputusan untuk melakukan reseksi total mesorektal (TME) pada pasien kanker rektum low atau mid stadium T1-3, N0. Dari analisis retrospektif fase 2 NEO/CCTG CO.28, 45,8% sampel pra-kemoterapi menunjukkan ctDNA terdeteksi, sementara hanya 8,7% setelah kemoterapi. Deteksi ctDNA pasca kemoterapi berhubungan dengan rekomendasi TME, sementara 79% pasien yang disarankan untuk pemeliharaan organ memilih observasi.
Dalam kanker rektum, keputusan untuk melakukan TME dapat dipandu oleh status ctDNA pasca kemoterapi. Konsep ini berfokus pada penggunaan ctDNA sebagai biomarker untuk menentukan kelangsungan hidup pasien setelah perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kadar ctDNA dan hasil klinis pasien.
Deteksi ctDNA setelah kemoterapi memperlihatkan potensi untuk membantu keputusan pemeliharaan organ pada pasien kanker rektum. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengevaluasi keandalan ctDNA sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan klinis. Penelitian yang lebih besar dengan tingkat kejadian yang lebih tinggi akan sangat membantu memperkuat temuan ini.
Sumber Asli: www.onclive.com