Studi menunjukkan perbedaan jarak ke fasilitas skrining kanker paru-paru yang dipengaruhi oleh ras dan ruralitas. American Indian/Alaska Native mengalami jarak yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mayoritas lain, sedangkan kelompok Asia, kulit hitam, dan Hispanik memiliki jarak lebih pendek. Penelitian ini menyoroti pentingnya akses yang lebih baik dalam meningkatkan hasil kesehatan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine menyatakan bahwa perbedaan jarak menuju fasilitas skrining kanker paru-paru (LCS) berdasarkan ras dan etnisitas sebagian dijelaskan oleh tingkat ruralitas. Penelitian yang melibatkan 71.691 traktor sensus ini dipimpin oleh Solmaz Amiri dari Washington State University, menganalisis perbedaan dalam jarak ke fasilitas LCS di berbagai kelompok ras dan etnis.
Rata-rata jarak ke fasilitas LCS adalah 10,5 km. Jarak tersebut 426% lebih jauh di traktor sensus dengan mayoritas penduduk Indian Amerika/Alaska dibandingkan dengan traktor dengan mayoritas penduduk kulit putih non-Hispanik, namun lebih dekat 7 hingga 39% untuk traktor dengan mayoritas penduduk Asia, kulit hitam, dan Hispanik. Meskipun jarak di traktor mayoritas AI/AN berkurang setelah disesuaikan dengan ruralitas, jarak tersebut masih tiga kali lipat lebih jauh dibandingkan traktor mayoritas kulit putih non-Hispanik.
Penelitian ini menunjukkan ketidaksetaraan akses terhadap fasilitas penting seperti skrining kanker paru-paru. Skrining dini sangat penting dalam meningkatkan hasil kesehatan bagi penderitanya. Dengan adanya ketidaksetaraan dalam akses ini, terutama yang dipengaruhi oleh faktor ruralitas, dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi kelompok-kelompok tertentu, seperti American Indian/Alaska Native. Pemahaman akan masalah ini menjadi penting untuk pembangunan kebijakan kesehatan yang lebih inklusif.
Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa faktor ruralitas secara signifikan mempengaruhi akses rasial terhadap fasilitas skrining kanker paru-paru. Meskipun ada perbedaan yang terlihat antara berbagai kelompok ras, penting untuk lebih lanjut mengeksplorasi bagaimana akses yang lebih adil terhadap fasilitas LCS dapat memengaruhi tingkat partisipasi dalam skrining dan hasil kanker.
Sumber Asli: www.pulmonologyadvisor.com