Azenosertib Monoterapi Menunjukkan Keamanan dan Efektivitas pada Kanker Ovarium

Azenosertib monoterapi memberikan hasil positif dalam pengobatan kanker ovarium platinum-resisten dengan tingkat respons keseluruhan 34,9%. Keamanan obat ini dinyatakan konsisten dan tolerable. FDA juga memberikan designation fast track untuk pengobatan ini, menandakan harapan untuk pengembangan lebih lanjut dan akselerasi persetujuan.

Azenosertib (ZN-c3) sebagai monoterapi menunjukkan aktivitas yang menjanjikan pada pasien ovarium kanker yang resisten terhadap platinum dengan status cyclin E1 positif. Dalam uji klinis fase 2 DENALI, obat ini mencapai tingkat respons keseluruhan (ORR) sebesar 34,9% di antara pasien yang telah menerima pengobatan sebelumnya. Dengan data terbaru, ORR dalam populasi yang terlintas dari perspektif perawatan mencapai 31,3%, menunjukkan respons yang signifikan di populasi yang sangat membutuhkan. Skema dosisi yang digunakan adalah 400 mg per hari dalam pola 5 hari pengobatan dan 2 hari istirahat, dengan median durasi respons yang terus berkembang sekitar 5,5 bulan.

DENALI part 1b adalah uji klinis yang menilai efektivitas azenosertib dalam mengobati kanker ovarium yang resisten terhadap platinum. Pasien dalam studi ini diizinkan untuk menerima hingga 5 lini terapi sebelumnya dan harus memenuhi kriteria RECIST 1.1. Hasil menunjukkan bahwa azenosertib dapat meningkatkan respons dibandingkan dengan terapi kemoterapi standar yang ada, serta menegaskan hubungan antara overekspresi cyclin E1 dengan sensitivitas terhadap pengobatan ini.

Azenosertib menunjukkan potensi yang baik dalam pengobatan kanker ovarium platinum-resisten, terutama pada pasien dengan siklin E1 positif, dengan tingkat respons yang signifikan dan profil keamanan yang dapat diterima. Pengembangan lebih lanjut diharapkan dapat mendukung penyetujuan produk yang dipercepat oleh FDA, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kebutuhan pengobatan yang mendesak.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *