Penelitian dari Vanderbilt University menunjukkan bahwa varian gen WNT9B meningkatkan risiko kanker prostat hingga 12 kali lipat jika diwariskan. Kanker prostat adalah kanker kedua paling umum di pria. Bukti genetik ini dapat membantu pengujian dan perawatan dini, serta risiko kanker prostat sebanding dengan kanker payudara dari mutasi yang biasa diuji.
Penelitian yang dipimpin oleh Vanderbilt University menemukan bahwa varian gen WNT9B dapat meningkatkan risiko kanker prostat jika diwariskan. Dalam penelitian yang diterbitkan di JCO Precision Oncology, kandidat gen diperiksa dari empat biobank besar di Eropa, menunjukkan bahwa warisan varian mampu meningkatkan risiko hingga 12 kali lipat pada pria. Kanker prostat berada di urutan kedua sebagai kanker paling umum di antara pria, dengan sekitar 1,2 juta kasus baru setiap tahun dan 25% diantaranya diyakini memiliki penyebab genetik.
“Berbeda dengan kanker payudara, sedikit gen risiko tinggi untuk kanker prostat yang telah diketahui,” kata penulis utama Jeffrey Smith. Ia menambahkan bahwa risiko warisan kanker prostat adalah sekitar dua kali lipat dari kanker payudara, namun kompleksitas genetiknya jauh lebih besar, menjadi tantangan bagi penelitian global. Gen lain yang terkait dengan kanker prostat adalah BRCA2 dan HOXB13 yang juga menunjukkan peningkatan risiko.
Penelitian ini menemukan beberapa varian di WNT9B, termasuk E152K yang meningkatkan risiko 2,5 kali dan menunjukkan signifikansi di meta-analisis multi-biobank yang melibatkan 500.000 orang. Varian lain Q47R juga memiliki signifikansi di populasi Finlandia. Ada juga gen KMT2D dan DHCR7 yang terkait dengan risiko kanker prostat namun dengan asosiasi yang lebih kecil.
Mengetahui varian genetik yang dapat memicu kanker penting untuk memberikan pengujian dan skrining dini guna memperbaiki hasil jika kanker terdeteksi. “Risiko kanker prostat akibat mutasi WNT9B mirip dengan risiko kanker payudara yang terdeteksi melalui mutasi yang biasa diuji,” ujar Smith. Pengetahuan tentang mutasi warisan ini dapat membantu memilih pengobatan yang efektif.
Para peneliti kini berencana meneliti apakah mutasi di WNT9B dapat memengaruhi hasil klinis pasien. Hal ini mencakup penilaian apakah terapi presisi bisa berguna bagi individu tersebut.
Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker yang banyak ditemukan pada pria, menduduki peringkat kedua setelah kanker payudara. Penelitian ini menyoroti pentignya gene WNT9B karena keterkaitannya dengan risiko kanker prostat. Dengan adanya bukti genetik, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pengobatan dan perawatan pasien. Selain itu, penemuan ini menambah daftar gen yang terhubung dengan kanker prostat, yang sebelumnya didominasi oleh beberapa gen lain.
Dalam kesimpulan, varian gen WNT9B dapat meningkatkan risiko kanker prostat secara signifikan jika diwariskan. Penelitian ini menegaskan pentingnya pemahaman genetik untuk pencegahan serta pengobatan kanker prostat. Dengan mengidentifikasi varian risiko, pasien dapat mendapatkan pengujian tambahan, skrining awal, dan pilihan pengobatan yang lebih baik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak mutasi ini terhadap hasil klinis.
Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com