Dua studi besar membuktikan bahwa pengujian ctDNA meningkatkan keputusan pengobatan pada kanker kolorektal. Terdapat hubungan antara status ctDNA dan prognosis, terutama dalam memandu terapi untuk pasien CRC tahap II dan III. Penelitian menunjukkan pengujian ctDNA dapat meningkatkan masa survial bebas penyakit.
Data dari dua studi besar yang dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025 menunjukkan nilai klinis pengujian ctDNA dalam kanker kolorektal (CRC) tahap awal. Studi BESPOKE CRC dan analisis CALGB/SWOG 80702 menggunakan pengujian ctDNA untuk mengevaluasi penyakit residual molekuler (MRD) dan implikasinya terhadap hasil pasien. Richard D. Kim, MD, menyatakan bahwa pengujian ctDNA dapat mengidentifikasi pasien berisiko tinggi kekambuhan dan mengarahkan terapi tambahan, terutama bagi pasien CRC tahap II, yang sulit untuk diatur.
Kanker kolorektal adalah salah satu bentuk kanker yang sering terjadi. Pengujian ctDNA semakin dianggap penting untuk meningkatkan prognosis dan hasil pengobatan pasien. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ctDNA dapat membantu dokter membuat keputusan terapi yang lebih tepat, terutama dalam menentukan kebutuhan kemoterapi bagi pasien dengan kanker kolorektal tahap II.
Data baru menunjukkan bahwa pengujian ctDNA bisa menjadi penentu penting dalam pengobatan kanker kolorektal, terutama dalam memandu keputusan terapi adjuvan. Kemampuan ctDNA untuk memperkirakan kekambuhan dapat memungkinkan pemantauan yang lebih intensif bagi pasien berisiko tinggi. Meski ada tantangan, potensi penggunaan ctDNA dalam praktik klinis sangat besar.
Sumber Asli: www.medscape.com
