Reaksi Dr. Matthew Cooperberg terhadap Data Kanker Prostat ACS 2025

Dalam laporan ACS 2025, diharapkan lebih dari 313.000 pria didiagnosis kanker prostat. Situs skrining yang tidak konsisten dan kebijakan telah mempengaruhi angka ini. Mortalitas telah menurun, tetapi awalnya stagnan, menunjukkan perlunya pendekatan skrining yang lebih efektif.

Dr. Matthew Cooperberg, MD menyoroti data kanker prostat dari laporan American Cancer Society 2025, yang menunjukkan bahwa lebih dari 313.000 pria akan didiagnosis dengan kanker prostat dan lebih dari 35.000 di antaranya akan meninggal. Angka ini meningkat secara signifikan. Penyebabnya terletak pada pola skrining yang berubah dan dampaknya terhadap angka kematian. Ada hubungan erat antara frekuensi skrining dan tingkat kejadian kanker prostat. Namun, angka mortalitas biasanya membutuh waktu bertahun-tahun untuk terlihat.

Skrining kanker prostat mengalami perubahan signifikan sejak awal 2000-an, dengan lonjakan kasus akibat deteksi tinggi. Kebijakan dari US Preventive Services Task Force pada tahun 2008 dan 2012 yang menganjurkan pengurangan skrining berdampak besar pada visibilitas kanker prostat. Setelah penurunan skrining, tingkat diagnosis mencapai titik terendah yang belum pernah terlihat sejak 1980-an. Meskipun ada beberapa peningkatan dalam screening, kanker prostat masih ada dan tidak menghilang dari populasi.

Mortalitas akibat kanker prostat sempat menurun sejak 1990-an, berkat skrining dan kemajuan pengobatan. Namun, sejak 2013-2014, penurunan angka kematian ini mulai melambat. Beberapa faktor berkontribusi pada tren ini termasuk penuaan populasi pria dan kebijakan skrining yang tidak efektif. Penting untuk kembali ke pendekatan skrining yang lebih cerdas untuk mendeteksi kanker prostat tingkat tinggi dan mengurangi angka kematian.

Secara keseluruhan, penurunan angka kematian harus ditanggapi dengan serius. Petugas kesehatan perlu menunjukkan perhatian lebih terhadap skrining kanker prostat dan menerapkan strategi yang lebih efektif untuk mendeteksi kasus berisiko tinggi, agar tingkat kematian dapat dikendalikan dan dikurangi secara efektif.

Data kanker prostat di AS menunjukkan peningkatan diagnosis dan kematian, yang mencerminkan pola skrining yang tidak konsisten. Penurunan dalam skrining, terutama setelah rekomendasi tidak melakukan skrining secara luas pada 2012, menyebabkan banyak kasus kanker yang tidak terdeteksi. Meskipun ada perkembangan dalam pengobatan, angka mortalitas mulai stabil dan bahkan menunjukkan angka peningkatan. Perlu strategi baru untuk meningkatkan hasil skrining dan pengobatan.

Data terbaru menunjukkan perlunya perbaikan dalam pendekatan skrining kanker prostat. Dengan reformasi skrining yang lebih efektif, dapat diharapkan tren angka kematian dapat kembali menurun. Kerja sama antara praktisi medis dan pasien untuk mendeteksi kanker berisiko tinggi menjadi sangat penting.

Sumber Asli: www.urologytimes.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *