Remisi kanker sangat mempengaruhi hasil klinis dan kelangsungan hidup pada pasien dermatomyositis terkait kanker. Dari 73 pasien, 49,3% mencapai respons klinis penuh, sementara 43,8% mengalami kematian. Tingkat kelangsungan hidup satu tahun adalah 75,3%, dengan kaitan antara faktor-faktor demografis dan penggunaan pengobatan terhadap hasil yang diperoleh.
Sebuah studi multicenter retrospektif di Prancis menemukan bahwa remisi kanker sangat mempengaruhi hasil dan kelangsungan hidup pada pasien dermatomyositis terkait kanker (DM). Dari 73 pasien yang diteliti, 49,3% mencapai respons klinis lengkap setelah rata-rata 1,42 tahun. Sebanyak 42,9% mengalami kekambuhan, sering berhubungan dengan progresi kanker. Selain itu, pasien yang mengalami remisi kanker memiliki tingkat respons lengkap DM yang lebih tinggi (70% vs 24,2%).
Dalam penelitian ini, 43,8% pasien meninggal, dengan tingkat kelangsungan hidup satu tahun sebesar 75,3%. Mortalitas dikaitkan dengan aktivitas kanker yang berkelanjutan, jenis kelamin laki-laki, dan usia yang lebih tua. Sementara itu, penggunaan kortikosteroid oral terbukti meningkatkan kelangsungan hidup, sementara infus metilprednisolon meningkatkan risiko kematian. Analisis menunjukkan bahwa remisi kanker dan usia yang lebih muda dapat memprediksi respons klinis DM yang lebih baik.
Dermatomyositis terkait kanker (DM) muncul pada pasien dengan kanker dalam lima tahun setelah diagnosis DM. Studi ini berfokus pada hubungan antara kanker dan perkembangan DM, serta faktor-faktor yang memengaruhi respons klinis dan kelangsungan hidup pasien. Penelitian dilakukan pada 16 rumah sakit di Prancis, melibatkan 73 pasien dewasa dengan kasus DM terkait kanker.
Studi menunjukkan bahwa remisi kanker berkontribusi besar pada hasil positif bagi pasien dengan dermatomyositis terkait kanker. Kortikosteroid dan terapi imunosupresif mungkin bermanfaat, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencapai kesimpulan definitif tentang manajemen terapeutik. Temuan ini menyoroti pentingnya mengawasi kedua kondisi secara bersamaan untuk meningkatkan prognosis pasien.
Sumber Asli: www.dermatologyadvisor.com