Penelitian menunjukkan rheumatoid arthritis (RA) berhubungan dengan risiko kanker prostat (PCa). Melibatkan analisis mendelian, temuan ini mengindikasikan bahwa pasien RA perlu diperhatikan terhadap kemungkinan risiko kanker prostat dalam pengelolaan kesehatan mereka.
Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Medicine menunjukkan bahwa rheumatoid arthritis (RA) yang diprediksi secara genetik memiliki hubungan kausal dengan kanker prostat (PCa). Peneliti dari Mindong Hospital, China, menggunakan data studi asosiasi genetik untuk menganalisis hubungan RA, lupus sistemik, dan spondilitis ankylosing dengan risiko PCa, termasuk faktor risiko lain seperti merokok dan obesitas dalam analisis multivariable.
Dalam analisis univariable, RA dikaitkan dengan peningkatan risiko PCa (rasio odds 1,036; interval kepercayaan 95 persen, 1,022 hingga 1,049), sementara tidak ditemukan hubungan signifikan antara lupus atau spondilitis dengan PCa. Hubungan positif ini tetap ada setelah mempertimbangkan merokok dan obesitas dalam analisis multivariable.
Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya pemantauan risiko kanker prostat pada pasien RA. Para dokter dianjurkan untuk menyertakan skrining kanker prostat dalam pemeriksaan rutin bagi pasien RA.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh. Penelitian terbaru mencoba menghubungkan RA dengan risiko kanker prostat untuk menambah pemahaman tentang potensi komplikasi yang dihadapi oleh pasien RA. Dengan menggunakan analisis mendelian dan mempertimbangkan faktor risiko lainnya, studi ini menemukan hubungan yang signifikan antara RA dan risiko kanker prostat.
Studi ini menunjukkan bahwa rheumatoid arthritis secara genetik terhubung dengan peningkatan risiko kanker prostat. Hal ini penting untuk diketahui oleh praktisi medis dalam menangani pasien RA, karena pemantauan risiko kanker prostat harus dijadikan prioritas dalam pengawasan kesehatan mereka.
Sumber Asli: www.renalandurologynews.com