Diskusi panel membahas kemajuan dalam pengobatan kanker esofagus stadium awal, dengan fokus pada penggunaan FLOT yang menunjukkan manfaat kelangsungan hidup yang lebih baik dibandingkan CROSS; untuk pasien yang tidak bisa menjalani FLOT, kemoradioterapi tetap menjadi pilihan. Penelitian lanjutan terkait imunoterapi dan biomarker juga merupakan isu penting dalam manajemen kanker ini.
Diskusi panel yang dipimpin oleh Dr. Nataliya Uboha membahas perkembangan terkini dalam pengobatan kanker esofagus stadium awal, menyoroti pergeseran paradigma dari kemoterapi tradisional ke regimen FLOT yang lebih baru. Berdasarkan studi ESOPEC, FLOT menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup keseluruhan dibandingkan CROSS, dengan median kelangsungan hidup 66 bulan untuk FLOT dan 37 bulan untuk CROSS. Hal ini memicu penilaian ulang terhadap penggunaan FLOT untuk kanker lambung, GEJ, dan esofagus.
Dalam pengobatan pasien yang tidak memenuhi syarat FLOT, pendekatan yang umum ditempuh adalah kemoradioterapi menggunakan karboplatin dan paklitaksel. Meskipun beberapa lembaga menggunakan FOLFOX, ini dinilai terlalu beracun untuk populasi tua. Jika pasien memenuhi syarat untuk operasi, mereka dapat menjalani operasi dengan opsi adjuvan nivolumab bila terdapat penyakit sisa.
Di sisi lain, Dr. Wainberg menunjukkan tantangan pada studi imuno, seperti hasil negatif dari kombinasi pembrolizumab (KEYNOTE-585). Studi mendatang mengenai durvalumab yang dipadukan dengan FLOT diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang efikasi imunoterapi pada kanker esofagus. Pengenalan perawatan perioperatif baru bisa memperpanjang pengobatan, mempengaruhi pendekatan terapi untuk pasien.
Diskusi juga melibatkan isu biomarker dalam manajemen kanker esofagus. Beberapa ahli berpendapat perlunya memikirkan kembali pendekatan untuk pasien yang kembali setelah terapi awal dan bagaimana mutasi tertentu dapat memengaruhi rencana pengobatan secara keseluruhan. Diharapkan, hasil dari studi mendatang dapat menentukan standar perawatan yang lebih kuat untuk kanker esofagus.
Kanker esofagus stadium awal sering kali memerlukan pendekatan pengobatan yang cermat, termasuk penggunaan kemoterapi dan radioterapi. Pemahaman yang lebih dalam tentang allergic therapy baru, seperti FLOT, dapat memberikan harapan baru untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien. Selain itu, para ahli secara aktif mengeksplorasi efektivitas imunoterapi dalam konteks ini.
Perubahan dalam pengobatan kanker esofagus stadium awal semakin menekankan pentingnya kemoterapi FLOT sebagai pilihan utama, di mana pendekatan tradisional mulai ditinggalkan. Adapun pasien yang tidak memenuhi syarat untuk FLOT biasanya akan mendapatkan opsi kemoradioterapi. Penelitian lebih lanjut pada imunoterapi diharapkan bisa memberikan wawasan baru dan memperbaiki penanganan pasien di masa mendatang.
Sumber Asli: www.docwirenews.com