Penelitian dari Universitas Brunel menunjukkan bahwa sindrom metabolik (MetS) dapat menjad indikator risiko kanker endometrium (EC) pada wanita, dengan faktor-faktor seperti obesitas dan diabetes memberi kontribusi besar. Deteksi dini MetS dapat mengarah kepada skrining dan intervensi yang lebih efektif untuk mengurangi risiko kanker ini.
Studi longitudinal baru dari Universitas Brunel, dipimpin oleh Prof Jayanta Chatterjee, meneliti peran sindrom metabolik (MetS) dalam mengidentifikasi risiko kanker endometrium (EC) pada wanita. Dengan menganalisis data lebih dari 177.000 wanita berusia 40 hingga 70 tahun dari UK Biobank, penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran pinggang, obesitas, dan diabetes berhubungan dengan risiko kanker ini.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa wanita Inggris dengan ukuran pinggang lebih besar dan kondisi MetS memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan EC. Penelitian lebih lanjut pada wanita pre-menopause menunjukkan bahwa MetS memberikan tambahan risiko lebih dari sekadar memiliki BMI tinggi. Gejala MetS dapat digunakan untuk skrining kanker endometrium di Inggris.
Prof Chatterjee menyoroti pentingnya melihat MetS sebagai indikator utama risiko EC, serta kemampuan deteksi dini untuk mengidentifikasi wanita yang berisiko tinggi. Dengan perubahan gaya hidup sederhana, seperti penurunan berat badan dan pengendalian kadar gula darah, kemungkinan risiko kanker endometrium dapat berkurang. Penelitian ini mendemonstrasikan perlunya kesadaran dan strategi pencegahan yang lebih baik terkait MetS, terutama mengenai intervensi dini.
Sindrom metabolik (MetS) adalah kumpulan kondisi kesehatan yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk kanker. Penelitian terkini menyoroti bagaimana faktor-faktor dalam MetS, seperti ukuran pinggang yang besar, obesitas, dan diabetes, bisa berpengaruh terhadap perkembangan kanker endometrium. Ini menjadi penting untuk memahami bagaimana kesehatan metabolik wanita dapat mempengaruhi risiko kanker dan mendasari perlunya skrining dan intervensi lebih awal.
Studi ini menemukan bahwa sindrom metabolik secara signifikan meningkatkan risiko kanker endometrium pada wanita. Dapat dianggapkan bahwa deteksi dini faktor-faktor risiko MetS bisa menjadi alat penting dalam strategi pencegahan kanker. Perubahan gaya hidup yang sederhana dapat mengurangi risiko, dan memperkuat kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran mengenai MetS di kalangan wanita.
Sumber Asli: www.brunel.ac.uk