Terapi Radiasi Superfisial Meningkatkan Penanganan Kanker Kulit di Daerah Pedesaan

Penelitian menunjukkan bahwa terapi IGSRT dapat memperbaiki disparitas dalam perawatan kanker kulit nonmelanoma di daerah pedesaan. Hasil menunjukkan kebebasan dari kekambuhan mencapai 99%, tanpa perbedaan berdasarkan status ekonomi. Penduduk pedesaan menghadapi tantangan dalam akses perawatan, sehingga IGSRT dapat menjadi alternatif non-bedah yang sesuai dan lebih mudah diakses, serta biasanya ditanggung oleh Medicare.

Terapi radiasi superfisial berpanduan gambar (IGSRT) menunjukkan potensi untuk mengatasi disparitas kanker kulit di daerah pedesaan. Menyediakan terapi ini membantu mengurangi masalah akses, komorbiditas, dan hambatan asuransi bagi pasien. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kebebasan dari kekambuhan bagi pasien dengan beban komorbiditas rendah (99,67%) dan tinggi (99,27%) tidak berbeda setelah enam tahun perawatan dengan IGSRT. Dengan IGSRT, hasil perawatan kanker kulit nonmelanoma di daerah pedesaan dapat lebih setara, tanpa mempedulikan status ekonomi atau kesehatan pasien.

IGSRT, yang disetujui FDA pada tahun 2025, menggunakan teknologi ultrasonografi dermal resolusi tinggi untuk memvisualisasikan lesi dengan lebih baik sehingga dapat mengatur dosis radiasi dengan akurasi lebih tinggi. Penelitian melibatkan 19.988 lesi, menunjukkan bahwa hasil bebas dari kekambuhan selama enam tahun serupa antar pasien dari lingkungan dengan tingkat depresi ekonomi yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa pendekatan ini efektif untuk semua pasien, terlepas dari tingkat pendapatan.

Kesulitan dalam akses perawatan sering kali lebih besar bagi penduduk pedesaan yang memiliki kualitas layanan kesehatan lebih rendah. Desai menyoroti bahwa dengan memasukkan IGSRT, klinik dermatologi yang tidak memiliki peralatan untuk bedah Mohs dapat menawarkan opsi baru yang lebih cepat dan mungkin lebih nyaman bagi pasien, mengingat prosedur IGSRT hanya memakan waktu sekitar 15 menit. Hal ini juga mengurangi waktu yang diperlukan oleh dokter untuk mengelola sejumlah pasien.

Banyak ahli bedah Mohs tidak menerima Medicare, membuat pengobatan ini tidak terjangkau bagi banyak pasien pedesaan yang menghadapi tantangan finansial. Berbeda dengan itu, IGSRT umumnya ditanggung oleh Medicare. Dengan pengakuan yang konsisten tentang manfaat IGSRT, perawatan ini bisa membantu memperkecil kesenjangan dalam penanganan kanker kulit di daerah pedesaan dan kelompok berpenghasilan rendah.

Akhirnya, IGSRT muncul sebagai alternatif non-bedah bagi pasien kanker kulit nonmelanoma yang tidak bisa atau tidak ingin menjalani prosedur bedah. Untuk sebagian besar kanker kulit tahap awal, IGSRT sebaiknya dijadikan terapi lini pertama, terutama bagi pasien dari komunitas pedesaan dan berpenghasilan rendah.

Kanker kulit memiliki tingkat insiden yang lebih tinggi di daerah pedesaan, dan hingga kini, pasien di wilayah ini sering kali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan perawatan yang memadai. Penelitian menunjukkan bahwa penduduk pedesaan memiliki risiko kematian yang 1,5 kali lebih tinggi akibat kanker kulit. Kurangnya akses ke fasilitas medis yang baik menjadi salah satu penyebab utama ket disparities ini. Terapi radiasi superfisial berpanduan gambar ini berfungsi untuk memberikan opsi perawatan yang lebih baik dan lebih terjangkau bagi pasien di daerah terpencil.

Terapi radiasi superfisial berpanduan gambar (IGSRT) dapat membantu mengatasi kesenjangan dalam perawatan kanker kulit di daerah pedesaan, memungkinkan pengobatan yang lebih efektif dan terjangkau bagi pasien dengan berbagai latar belakang. Dengan menawarkan IGSRT, akses terhadap perawatan kanker kulit dapat diperluas, dan hasil klinis untuk pasien dengan status sosial ekonomi yang lebih rendah dapat ditingkatkan. Ini menunjukkan pentingnya menambah modalitas pengobatan dalam upaya yang lebih baik untuk melayani populasi dengan kebutuhan lebih tinggi.

Sumber Asli: www.healio.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *