WHO memperbarui pedoman pencegahan kanker serviks dengan menambahkan tes CINtec PLUS. Tes ini membantu mengidentifikasi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker. Jika positif, kolposkopi harus dilakukan segera; jika negatif, pasien dapat direkomendasikan untuk retesting di masa depan. Para peneliti memprediksi bahwa langkah ini akan mengurangi kolposkopi yang tidak perlu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperbarui pedoman pencegahan kanker serviks dengan menambahkan tes sitologi CINtec PLUS. Tes ini telah disetujui oleh FDA dan bersertifikasi CE, digunakan untuk mengidentifikasi individu positif virus papiloma manusia (HPV) yang berisiko tinggi mengalami pra-kanker dan kanker serviks. Pada Maret 2024, American Society for Colposcopy and Cervical Pathology juga mengakui CINtec PLUS sebagai tes triase bagi mereka yang positif HPV. Jika hasil tes positif, kolposkopi segera direkomendasikan; sedangkan yang negatif dapat dites ulang di masa mendatang.
Kanker serviks adalah penyakit yang sangat bisa dicegah, tetapi infeksi HPV dapat menyebabkan kematian. WHO kini mendorong penggunaan tes dual-stain CINtec PLUS untuk membantu mendeteksi risiko kanker pada wanita, dengan fokus pada mereka yang terinfeksi HPV. Penelitian menunjukkan bahwa deteksi dini melalui teknik ini dapat mengurangi ketergantungan pada kolposkopi yang tidak perlu, meningkatkan manajemen risiko untuk pasien.
Pembaruan pedoman WHO mengenai kanker serviks menekankan pentingnya deteksi dini dan pemantauan risiko di antara wanita. Dengan mengintegrasikan CINtec PLUS, diharapkan lebih banyak wanita akan mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai, mendorong hasil kesehatan yang lebih baik.
Sumber Asli: www.oncnursingnews.com