Afrika Selatan berupaya serius melawan kanker serviks dengan mempromosikan vaksinasi dan pengujian HPV. Lebih dari 10.700 kasus baru terdaftar setiap tahun, dengan edukasi kepada wanita dan pengembangan pengujian self-collection dianggap penting. Hasil penelitian menunjukkan minat tinggi pada pengujian di rumah, namun masih ada tantangan dalam pemahaman publik dan petugas kesehatan.
Selandia Baru mengambil langkah tegas untuk mengatasi kanker serviks melalui peningkatan akses vaksinasi dan skrining HPV. Di negara tersebut, lebih dari 10.700 kasus baru kanker serviks terdiagnosis setiap tahun, dan lebih dari 5.800 kematian tercatat. Langkah-langkah pencegahan utama yang dilakukan termasuk vaksinasi anak-anak berusia 9 hingga 15 tahun serta perluasan akses skrining HPV bagi wanita. Penelitian terbaru menunjukkan banyak wanita berminat pada pengujian self-collection HPV, yang memungkinkan mereka mengumpulkan sampel dalam kenyamanan rumah mereka sendiri.
Data penelitian mengungkapkan bahwa 58% wanita kurang memahami kanker serviks dan HPV. Kebanyakan dari mereka mengandalkan tenaga medis sebagai sumber informasi. Dari hasil survei, 77% lebih memilih uji DNA HPV, dengan 71% di antaranya tertarik melakukan pengujian sendiri. Di sisi lain, kesediaan membayar kisaran $18 hingga $36 untuk pengujian ini dapat meningkatkan aksesibilitas.
Strategi pengujian self-collection HPV diharapkan dapat mengatasi tantangan akses bagi wanita di daerah terpencil. Pengujian ini menghilangkan kebutuhan untuk pemeriksaan panggul yang sering dianggap tidak nyaman. Pelayanan kit pengumpulan di apotek dapat meningkatkan tingkat skrining. Namun, keberhasilan strategi ini tergantung pada pemahaman tenaga kesehatan yang memadai mengenai protokol manajemen kanker serviks.
FIND bekerja sama dengan NDOH untuk menempa kapasitas 700 tenaga kesehatan pada Oktober 2024, menangani kurangnya pengetahuan di kalangan mereka. Selain itu, FIND dan mitranya mendistribusikan lebih dari 10.000 materi informasi tentang kanker serviks kepada komunitas. Kesadaran publik relatif rendah, membuktikan perlunya kampanye informasi agar wanita lebih memahami pentingnya skrining rutin.
Kanker serviks dapat dicegah dengan vaksinasi dan pengujian HPV yang tepat. Setiap dua menit, satu wanita di dunia meninggal karena kanker serviks, terutama dari negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Di Afrika Selatan, kesehatan masyarakat dihadapkan pada tantangan besar dalam meningkatkan kesadaran dan akses terhadap pengujian yang efektif dan vaksinasi, meskipun ada upaya yang dilakukan oleh berbagai organisasi kesehatan.
Pentingnya program vaksinasi dan skrining kanker serviks semakin disadari. Masyarakat perlu dilibatkan dalam pendidikan dan penyediaan opsi pengujian yang nyaman. Pelatihan tenaga kesehatan serta kampanye pemberdayaan perempuan juga diperlukan untuk mengurangi angka kanker serviks di Afrika Selatan.
Sumber Asli: www.news-medical.net